Waspadai Distopia Flexing dan FOMO di Media Sosial

Waspadai Distopia Flexing dan FOMO di Media Sosial

Ilustrasi remaja terkena dampak distopia flexing & fomo media sosial /freepik--

Contoh Distopia dalam Realitas

Lihatlah fenomena "challenges" di TikTok. Banyak remaja mengikuti tantangan yang berisiko hanya untuk mendapatkan likes dan views, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh FOMO dan keinginan untuk mendapatkan validasi. 

Lalu, perhatikan juga bagaimana banyak orang membeli barang-barang branded hanya untuk pamer di media sosial, tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka. Ini adalah contoh nyata bagaimana distopia media sosial terjadi di kehidupan kita. Tren ini menunjukkan betapa mudahnya kita terjebak dalam lingkaran flexing dan FOMO.

Mengatasi Distopia Media Sosial

Distopia media sosial yang ditimbulkan oleh flexing dan FOMO bukanlah takdir yang harus diterima begitu saja. Kita memiliki kekuatan untuk melawannya dan mengambil kendali atas kehidupan digital kita. 

Membebaskan diri dari jeratan perbandingan tak berujung dan kecemasan yang tak perlu membutuhkan kesadaran diri dan komitmen untuk mengubah kebiasaan. Berikut beberapa langkah praktis yang dapat kita lakukan untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan media sosial dan meraih kesejahteraan yang lebih baik:

1. Batasi Penggunaan Media Sosial

Sadarilah waktu yang kamu habiskan di media sosial. Berikan batasan dan luangkan waktu untuk aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, bermain olahraga, atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Buatlah jadwal penggunaan media sosial yang terukur dan patuhilah, agar waktumu tidak terbuang sia-sia.

2. Tingkatkan Kesadaran Diri

Sadari bahwa apa yang ditampilkan di media sosial seringkali tidak realistis. Jangan membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain yang hanya menampilkan sisi terbaiknya. Ingat, media sosial hanya menampilkan cuplikan kecil dari kehidupan seseorang, seringkali disaring dan diedit untuk menciptakan kesan tertentu. 

3. Bangun Hubungan Nyata

Perkuat hubungan dengan orang-orang di sekitarmu. Berinteraksi secara langsung dan nikmati momen-momen berharga bersama mereka. Hubungan nyata jauh lebih bermakna daripada likes dan followers. Luangkan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman, bangun koneksi yang otentik dan mendalam di dunia nyata. Ingat, bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan di layar ponsel.

4. Bersyukur

Fokus pada hal-hal positif dalam hidupmu dan bersyukur atas apa yang sudah kamu miliki. Menghargai hal-hal kecil dapat meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi rasa cemas. Latihlah kesadaran akan hal-hal baik yang ada dalam hidup, sekecil apapun itu.  Syukur akan membantu kita merasa lebih puas dan mengurangi keinginan untuk terus membandingkan diri dengan orang lain.

5. Prioritaskan Kesejahteraan Diri

Share
Berita Lainnya