“Par les mots – Lewat Kata-kata”, IFI Rayakan Persahabatan Prancis–Indonesia Lewat Sastra

“Par les mots – Lewat Kata-kata”, IFI Rayakan Persahabatan Prancis–Indonesia Lewat Sastra

Dir. IFI, Jules Irrmann (tengah) bersama para penulis dan penterjemah, Indonesia - Prancis--

Jakarta, AktualNews– Program literasi Prancis–Indonesia Ayo Baca! kembali hadir melalui format baru bertajuk “Par les mots – Lewat Kata-kata”, sebuah perayaan sastra dan seni terjemahan yang diselenggarakan di IFI Thamrin, Kamis (13/11). Edisi pertama ini menjadi bagian dari rangkaian program Ayo Baca! yang telah berjalan sejak diluncurkan pada Mei lalu.

Direktur IFI sekaligus Konselor Kerja Sama dan Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis, Jules Irrmann, menyampaikan kehormatannya dapat membuka pertemuan sastra dan terjemahan ini. Ia menegaskan bahwa program baru ini didedikasikan untuk mempererat hubungan Prancis–Indonesia melalui buku dan terjemahan—dua medium yang sejak lama menjadi sarana efektif dalam pertukaran budaya.

BACA JUGA:Novel Prancis Terpilih Siap Hadir dalam Terjemahan Indonesia Lewat Program “AYO BACA!”

“Program Par les mots – Lewat Kata-kata lahir dari kebahagiaan untuk menyebarkan ide-ide melalui dua bahasa kita, dan merupakan bagian dari upaya memperkokoh hubungan budaya antara kedua negara,” ujar Irrmann. Ia mengingatkan bahwa banyak hadirin sebelumnya turut hadir dalam peresmian Ayo Baca! oleh Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati, bersama penulis Laksmi Pamuntjak dan perwakilan dari Gramedia.

Program ini sendiri diinisiasi oleh Rachida Dati dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen kedua negara untuk menempatkan budaya sebagai inti hubungan bilateral, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Borobudur yang disahkan oleh Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto. Deklarasi tersebut kemudian ditindaklanjuti melalui penyelenggaraan Dialog Budaya Strategis pertama Prancis–Indonesia pada 15 Juli di Paris.

Menurut Irrmann, Ayo Baca! lahir dari gagasan sederhana: menumbuhkan minat membaca, mengeksplorasi keragaman sastra, dan berbagi karya lintas bahasa. Tidak hanya membuka akses pada keberagaman dan modernitas sastra Prancis, program ini juga mengangkat kekayaan sastra kontemporer Indonesia.

Edisi perdana “Par les mots” menghadirkan sederet penulis terkemuka Indonesia, seperti Leila S. Chudori, Laksmi Pamuntjak, dan Kanti W. Janis, yang berbagi pengalaman mengenai proses kreatif dan peran perempuan dalam sastra kontemporer.

Dari dunia penerbitan, Gramedia sebagai mitra utama bekerja sama dengan penerbit Prancis Denoël untuk menerjemahkan dua karya Prancis terbaru ke bahasa Indonesia. Penulis Nuril Basri, yang baru menyelesaikan residensi menulis di Paris, turut berbagi pengalaman berkarya lintas budaya.

Dua lokakarya penerjemahan dipandu oleh Dr. Safrina Norman (HPI) dan Isadora Fichou (INALCO Paris), yang mengajak publik memahami keindahan sekaligus tantangan dalam menerjemahkan karya sastra.

BACA JUGA:Mr. Jules Irrmann, Direktur IFI, bersama Menteri Kebudayaan Perancis Meluncurkan Gerakan Ayo Baca

Acara juga dimeriahkan oleh tokoh-tokoh sastra seperti Debra H. Yatim, Anton Kurnia, Lucia Aryani, dan Kurnia Effendi, serta menghadirkan sesi Puisi on the Spot yang mengajak peserta menulis puisi multibahasa secara interaktif.

Melalui Ayo Baca! dan “Par les mots – Lewat Kata-kata”, IFI menegaskan bahwa kata-kata bukan sekadar medium komunikasi, melainkan jembatan yang mempertemukan imajinasi, budaya, dan persahabatan antara Prancis dan Indonesia.***

Tag
Share
Berita Lainnya