Melalui Program CSR PT.Antam UBPE Pongkor, Garita Hadir Untuk Petani

--
Bogor, AktualNews - Melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility) PT Antam Tbk UBPE Pongkor menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan ketahanan pangan masyarakat dengan meresmikan Rumah Belajar GARITAN (Gerakan Ramah Lingkungan untuk Mendukung Ketahanan Pangan) sekaligus menggelar Pelatihan Seri III Program Generasi Unggul Penanganan Hama dan Penyakit pada Tanaman Holtikultura.
Acara peresmian dan pelatihan ini berlangsung pada Rabu, 22 Juli 2025 di Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari PT Antam UBPE Pongkor, Pemerintah Desa Kalongliud dan sejumlah masyarakat.
Rumah Belajar GARITAN adalah sebuah fasilitas pendidikan yang dirancang untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat dengan menyediakan pengetahuan dan keterampilan tentang pertanian ramah lingkungan. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pertanian berkelanjutan.
Asisten Manajer CSR PT Antam Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor, Edi Ayuba menegaskan bahwa program ketahanan pangan merupakan salah satu dari 8 pilar CSR (Corporate Social Responsibility) PT Antam, yaitu kemandirian ekonomi. Perusahaan berkomitmen untuk menggalakkan kemandirian ekonomi di sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Ini menjadi prioritas kami, apalagi kan instruksi dari bapak presiden bahwa terkait dengan ketahanan pangan itu harus digalakkan,” ungkap Edi Ayuba dijumpai disela peresmian pada, Rabu 23 Juli 2025.
BACA JUGA:PT. Antam UBPE Pongkor Melalui CSR, Dukung Acara Seren Tahun Kesepuhan Malasari
Pada kesempatan itu juga digelar Pelatihan Seri III Program Generasi Unggul Penanganan Hama dan Penyakit pada Tanaman Holtikultura bertujuan untuk membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah hama dan penyakit pada tanaman holtikultura. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman holtikultura serta mengurangi kerugian akibat hama dan penyakit.
Edi Ayuba mengatakan PT Antam juga mengagendakan konsultasi dengan pihak terkait, termasuk instansi yang khusus menangani hama tanaman, untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan petani dalam mengatasi hama dan penyakit tanaman. Kegiatan ini dilakukan secara berkala, setiap 2 atau 3 bulan, untuk memastikan bahwa petani memiliki akses ke informasi dan dukungan yang diperlukan.
“Seperti yang saat ini dilakukan kami menggandeng instansi yang memang khusus di bidang hama tanaman,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalongliud, Jani Nurjaman mengatakan Desa Kalongliud memiliki luas wilayah 329 hektar, dengan sekitar 40% di antaranya digunakan untuk kegiatan pertanian, baik sawah maupun holtikultura.
“Sebagai pemerintah desa, kami memiliki kewajiban untuk memfasilitasi dan memberikan edukasi kepada para petani. Rumah Belajar GARITAN ini adalah bagian dari upaya kami untuk memfasilitasi kelompok tani dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Rumah Belajar GARITAN juga diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan pertanian ramah lingkungan.
“Kami berharap para petani dapat melaksanakan kegiatan pertanian dengan menjaga kawasan ramah lingkungan dan mendukung program pencegahan iklim (Proklim),” katanya.***
- Share
-