Keutamaan dan Doa Sholat Dhuha

--
Jakarta, AktualNews – Sholat dhuha merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Waktu pelaksanaannya dimulai saat matahari mulai naik sepenggalah (sekitar pukul 07.00 pagi) hingga menjelang waktu zuhur. Walau hukumnya sunnah, keutamaannya sangat besar dan disebutkan dalam banyak hadis shahih.
Apa itu Sholat Dhuha?
Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan di waktu pagi setelah matahari terbit hingga sebelum masuk waktu dzuhur. Minimal dua rakaat, dan maksimal delapan rakaat atau lebih, tergantung kemampuan masing-masing.
Rasulullah SAW bersabda:
"Pada setiap sendi tubuh manusia diwajibkan sedekah setiap hari. Menegakkan keadilan antara dua orang adalah sedekah, menolong seseorang menaikkan barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah... dan dua rakaat dhuha mencukupi semua itu."
(HR. Muslim no. 720)
Keutamaan Sholat Dhuha
1. Mendatangkan Rezeki dan Kecukupan
Salah satu manfaat paling populer dari sholat dhuha adalah sebagai sarana untuk memohon rezeki.
Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai anak Adam, sholatlah untuk-Ku empat rakaat di awal siang (dhuha), maka Aku akan cukupkan kebutuhanmu hingga sore hari.”
(HR. Tirmidzi, hasan shahih)
BACA JUGA:Keutamaan Doa dan Amalan Sunah di Malam Jumat
BACA JUGA:Penangkal Gangguan Jin dan Setan: Cara dan Doa Menurut Islam
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa sholat dhuha adalah bentuk tawakal dan pengakuan bahwa rezeki datang dari Allah SWT.
2. Termasuk Amalan Ahlul Jannah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:
"Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan kepadaku tiga hal: puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha, dan agar aku tidak tidur sebelum sholat witir."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Wasiat ini menunjukkan keistimewaan sholat dhuha dalam kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat.
3. Sebagai Bentuk Syukur Tubuh
Setiap sendi manusia butuh disyukuri setiap hari, dan dua rakaat dhuha menjadi sedekah pengganti dari semua sendi tubuh yang digerakkan.
“Pada tiap-tiap sendi salah seorang di antara kalian terdapat sedekah, dan sholat dhuha dua rakaat mencukupi semua itu.”
(HR. Muslim)
Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha
Sholat dhuha bisa dilakukan setelah matahari terbit sekitar 15–20 menit, hingga sebelum masuk waktu zuhur. Waktu paling utama adalah saat matahari sudah cukup tinggi dan panas (sekitar pukul 09.00–11.00).
Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha
Niat dalam hati:
“Ushalli sunnatan dhuha rak'ataini lillaahi ta'ala”
(Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala)
Tata cara:
Dilaksanakan minimal dua rakaat dan dikerjakan seperti sholat biasa.
Boleh dua rakaat salam, lalu dua rakaat lagi (berulang-ulang).
Disunnahkan membaca surah:
Rakaat pertama: Asy-Syams
Rakaat kedua: Adh-Dhuha
(Namun tidak wajib, boleh membaca surah lain)
Doa Setelah Sholat Dhuha
Tidak ada doa khusus yang secara langsung diajarkan Nabi SAW, namun para ulama membolehkan membaca doa-doa yang berisi permintaan rezeki, seperti berikut:
Doa setelah sholat dhuha:
اللّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ،
اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ، وَبِهَائِكَ، وَجَمَالِكَ، وَقُوَّتِكَ، وَقُدْرَتِكَ، آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu.
Ya Allah, jika rezekiku ada di langit, turunkanlah; jika di bumi, keluarkanlah; jika sulit, mudahkanlah; jika haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah. Dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepadaku sebagaimana Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."
Sholat dhuha adalah amalan ringan yang memberikan manfaat besar, baik secara spiritual maupun jasmani. Ia menjadi sedekah harian, pembuka rezeki, penenang jiwa, serta tanda syukur atas nikmat hidup.***
- Tag
- Share
-