Pemkab Bogor Sidak dan Tindak Perusahaan Cemari Situ Rawa Jejed

Pemkab Bogor Sidak dan Tindak Perusahaan Cemari Situ Rawa Jejed

Pemkab Bogor Sidak dan Tindak Perusahaan Cemari Situ Rawa Jejed--

Bogor, AktualNews - Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah membuahkan hasil dalam upaya perlindungan lingkungan. Berangkat dari laporan warga dan pengawasan media sosial, Pemerintah Kabupaten Bogor bersama sejumlah pihak melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan tindakan tegas terhadap perusahaan yang mencemari Setu Rawa Jejed di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Senin (21/4/2025).

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor menggandeng Satgas Pengendalian Pencemaran Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cileungsi serta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Klapanunggal dalam aksi gabungan yang menjadi bukti nyata bahwa partisipasi warga tak bisa dipandang sebelah mata dalam pengawasan lingkungan.

Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengelolaan Limbah B3 DLH, Gantara Lenggana, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bentuk respons atas kepedulian publik terhadap kondisi lingkungan yang memburuk.

“Laporan dari masyarakat, media sosial, dan pihak desa mendorong kami bergerak cepat. Ini membuktikan bahwa pengawasan lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” kata Gantara.

BACA JUGA:Diduga Upaya Penculikan Anak Terjadi di Perumahan Cimandala Bogor, Pelaku Kabur Usai Korban Berteriak

Dalam sidak ke perusahaan PT Dinito Jaya Sakti, tim menemukan sejumlah pelanggaran serius, seperti penyimpanan limbah B3 yang tak sesuai ketentuan dan pembuangan residu dari proses produksi yang berpotensi mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan warga.

Sebagai langkah penegakan hukum, tim memasang garis PPLH Line di dua lokasi, menutup saluran pembuangan ilegal, serta memasang papan peringatan di depan perusahaan. Sampel limbah juga telah diambil dan sedang diuji laboratorium.

DLH memastikan akan melanjutkan pengawasan ke perusahaan lain di sekitar Setu Rawa Jejed, dengan sanksi administratif siap dijatuhkan kepada pelanggar.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi warga, desa, kecamatan, hingga tim teknis di lapangan menjadi kunci utama keberhasilan hari ini,” tutup Gantara.***

Sumber: