Inilah Kecurangan Rezim Yang Mengendorse Gibran Sebagai Pasangan Prabowo

Inilah Kecurangan Rezim Yang Mengendorse Gibran Sebagai Pasangan Prabowo

Image/CNBC--

Jakarta, AktualNews-Pilpres 2024 dinilai  sebagai yang terburuk, paling brutal, dengan penuh kekisruhan peghitungan suaranya. Dari penghitungan yang kisruh itu, paslon  02 manteng memperoleh suara 58.5%, 01 dipatok  25%, dan 03 diberi sekitar 16.5% sejak 13 Pebruari 2024 (terlihat di monitor TV) saat dipublikasi di berbagai televisi 

Kondisi paslon 02  “panen besar”  sulit  sulit Anies dan Gus Imin maupun Ganjar dan Mahfud. Akibatnya, persaingan pilpres 2024 tidak imbang. Ternyata, paslon 02 itu bukan sekedar  Prabowo-Gibran dan koalisi pengusung. Diduga kuat banyak elemen negara yang terlibat. Dukungan yang terstruktur, sistematis dan massif ini membuat Paslon seperti Rahwana. 

BACA JUGA:Putra Capres Anis Baswedan dan Putri Cawapres Muhaimin Iskandar Kunjungi Petani Jambu Krital Desa Bantarsari

Berbagai dugaan keterlibatan instansi, lembaga dan sumber daya negara yang diduga kuat telah disalahgunakan Presiden Jokowi untuk memenangkan paslon 02 adalah sebagai berikut:

Pertama, Presiden dan sekitar duapuluhan  menteri terlibat. Yang paling kuat adalah menteri dalam negeri dan jajarannya sampai ke bawah. Sedangkan menteri yang berasal dari partai  non-02 pastinya tidak berada di pihak Prabowo-Gibran.

Kedua, sejumlah gubernur atau Plt mendukung paslon 02. Dan hanya sedikit yang tidak mendukung. Ditambah  514 bupati-walikota atau Plt. dan hanya sedikit tidak mendukung 02. 

Ketiga,  7,000an camat dukung Paslon 02 dan sedikit camat yang  tidak mendukung 02 karena bupati atau walikotanya tidak pro-02.

Keempat, sekitar 80,000an  kepala desa dikerahkan untuk 02. Hanya beberapa ribu kepala desa di Jawa Tengah masih sangat loyal kepada 03.

Kelima, Paslon 02 juga dudukung  Kapolri dan sedikitnya 34 Kapolda, 500 Kapolres, plus 7,000-an Kapolsek dan puluhan ribu personel kepolisian lainya diduga ikut mendukung 02 Mereka diduga tidak netral seratus persen.

Keenam, kinerja Mahkamah Konstitusi, KPU, Bawaslu, DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) seakan tidak maksimal untuk bersikap jujur dan adil. 

Ketujuh, banyak lembaga survei bayaran, media massa bayaran, dan buzzer-buzzer bayaran, plus sejumlah tokoh ormas bayaran, dan ustad-ustad bayaran berjibaku mendukung paslon 02 semisak Gus Miftah. 

Kedelapan, menggelontorkan Bansos sebesar hampir 457 Triliun demi mendukung paslon 02  dalam bentuk sembako dan uang tunai minimal tiga ratus ribu rupiah dibagi-bagikan saat kampanye dan menjelang pencoblosan.

Kesembilan, ada lembaga survei yang dipimpin lulusan psikologi yang telah merancang kemenangan sejak 5 Pebruari 2024 dengan rincian ilmiah versi yang bersangkutan. 

Jadi, bagaimana mungkin mudah mengalahkan paslon 02? Banyak orang yang menilai kampanye paslon 02 meski sepi pengunjung tapi sekedar formalitas saja. Karena Presiden sudah menjamin kemenangan sesuai pengakuan Andy Wijayanto mantan Gubernur Lemhannas yang mana Jokowi mengucapkan kesombongan dirinya tidak bisa dikalahkan. 

Sumber: