PWI Labuhanbatu tandatangani MoU dengan Bunda PAUD sinergitas jaga tumbuh kembang anak
--
BACA JUGA:Wabup Labuhanbatu Sampaikan Pengantar Nota Keuangan Ranperda P-APBD Tahun 2023
Nurleha menjelaskan, transisi sekolah ini, nantinya setiap sekolah akan memiliki fasilitas bagi anak-anak untuk belajar sambil bermain. Sama seperti saat masih berada di PAUD, mereka merasakan fasilitas area bermain motorik kasar, seperti perosotan, ayunan, titi-titian, dan lain lagi, hal itu bertujuan untuk membangun otot anak.
Selain motorik kasarnya, kata Nurleha, anak-anak di PAUD juga akan belajar memahami motorik halusnya, jadi setiap anak tidak dituntut untuk langsung belajar menulis, melainkan terlebih dahulu harus melatih tangan-tangan mereka agar mengetahui bagaimana cara memegang pensil.
Sementara untuk memberikan kemampuan berhitung, lanjut Nurleha, anak-anak di PAUD akan terlebih dahulu dipersiapkan bagaimana mengembangkan kognitifnya, atau kemampuan berpikir mereka.
Sebab, ungkapnya, anak usia dini belum bisa memahami secara abstrak seperti halnya orang dewasa, maka perlu ditunjukkan benda-benda sebagai media belajarnya, seperti pojok balok, pojok mengenal angka, pojok mengenal agama, dan pojok bahasa.
"Jadi setiap anak-anak di PAUD itu tidak harus langsung belajar menulis. Kita latih dulu motorik halusnya, bagaimana cara memegang pensil, karena bagi anak usia dini, memegang pensil itu juga merupakan hal yang tidak mudah, jadi kita latih dasarnya dulu, pondasi anak harus kita persiapan terlebih dulu," tutupnya.
Dalam mensukseskan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Pokja PAUD Labuhanbatu telah menjalin MoU bersama organisasi mitra, seperti Dinas PPA Labuhanbatu, Disdukcapil, Dinas Perpustakaan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, RSUD Rantauprapat, Disnaker, Dinas Perizinan, Disporabudpar, termasuk MUI, FKUB, Muslimat Al-Washliyah, dan PWI Labuhanbatu.***
Sumber: