Chriswanto : LDII Memiliki Modal Kuat Untuk Membangun Bangsa dan Negara Ini
Surabaya, Aktuak News- Munas IX LDII yang berakhir hari ini, Kamis (8/4) secara aklamasi memilih Chriswanto Santoso sebagai Ketua Umum periode 2021-2026. Keputusan ini disuarakan oleh perwakilan 33 DPW LDII. Hanya perwakilan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tak bisa hadir karena kondisi bencana alam. Pada pidato perdananya pasca terpilih menjadi Ketum, Chriswanto menekankan pentingnya kerjasama dengan pemerintah. Menurutnya, negara ini sedang membutuhkan orang yang ikhlas di dalam membangun negara dan bangsa ini. Membantu pemerintah menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan. “Saya menyerukan pada seluruh warga LDII wajib membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan, wajib bekerjasama, sehingga permasalahan bisa kita selesaikan bersama,” tegas Chriswanto. Menurut Chriswanto, program-program kerja yang telah dibuat LDII bisa menjadi panduan dalam bekerjasama dengan pemerintah. “Kita telah berikhtiar membuat program-program amanah yang akan kita kerjakan. Mari kita kerja keras, hasilnya kita serahkan kepada Allah. Delapan program prioritas yang kita canangkan, itu semua bukan hanya perencanaan tapi semuanya sudah ada pilot projectnya dan sudah kita kerjakan,” paparnya. LDII memiliki modal kuat, tambahnya, “LDII mempunyai kekuatan yang kompak, rukun, dan kita bisa bekerjasama yang baik. Itu menjadi modal dasar dalam kita melakukan kegiatan kerja keras membangun bangsa dan negara ini. Yakinlah bahwa kita bisa,” pesan Chriswanto. Untuk melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Umum, Chriswanto mengharapkan kerjasama dari seluruh pengurus LDII baik di tingkat DPP maupun di daerah (DPW). “Mari kita bahu membahu bekerja keras untuk mensukseskan amanah Munas ke-IX ini. Dengan kita penuh amanah, melaksanakan program, mengerucut kepada satu tujuan yang sama,” pintanya. Bagi Chriswanto, munas ini tidak lain sebetulnya adalah sarana menyamakan persepsi. “Program kerja yang kita buat, rekomendasi yang kita buat itu buah pemikiran kita bersama. maka penyamaan persepsi ini harapan saya adalah langkah tazkiyatul manhaj. Langkah saya menjadi langkah bersama sehingga kita semua bisa melangkah bersama ke depan dalam menyelesaikan permasalah-permasalahan secara penuh barokah dengan internal maupun eksternal, dengan institusi-institusi stakeholder,” katanya. Chriswanto juga meminta seluruh pengurus agar melaksanakan amanah munas dengan mengikuti azas yang berlaku. Caranya menetapi aturan organisasi dan aturan perudang-undangan yang berlaku di Indonesia. Ia menyadari bahwa tiap provinsi memiliki kemampuan yang berbeda-beda. “Justru kemampuan berbeda inilah yang mampu menjadikan kita seharausnya saling membantu, kuat memperkuat sehingga kita sekalian bisa sama-sama maju,” tambahnya. Pondasi yang kita buat itu buah pemikiran kita bersama. maka penyamaan persepsi ini harapan saya adalah langkah tazkiyatul manhaj. Langkah saya menjadi langkah bersama sehingga kita semua bisa melangkah bersama ke depan dalam menyelesaikan permasalah-permasalahan secara penuh barokah dengan internal maupun eksternal, dengan institusi-institusi stakeholder,” katanya. Chriswanto juga meminta seluruh pengurus agar melaksanakan amanah munas dengan mengikuti azas yang berlaku. Caranya menetapi aturan organisasi dan aturan perudang-undangan yang berlaku di Indonesia. Ia menyadari bahwa tiap provinsi memiliki kemampuan yang berbeda-beda. “Justru kemampuan berbeda inilah yang mampu menjadikan kita seharausnya saling membantu, kuat memperkuat sehingga kita sekalian bisa sama-sama maju,” pungkasnya.[ Red/Akt-21/Redho ] Aktual News
Sumber: