Banyaknya Pejuang Demokrasi Yang Meninggal, Brodin : Tragedi Pemilu Jangan Sampai Terulang Lagi
Bogor, Aktual News-Pemilihan umum presiden dan legislatif yang dilakukan serentak pada 17 April 2019 lalu masih menyisakan banyak cerita panjang, termasuk soal gugurnya para pahlawan Pemilu yang mana termasuk para anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dilaporkan telah mencapai 144 orang per Rabu 24 April 2019 sore. Gugurnya para pahlawan Pemilu ini tak luput dari perhatian ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Bogor Raya Didin yang kerap disapa kang Brodin sebagaimana yang disampaikan pada Kamis (25/04/2019) di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Menurutnya perhelatan Pilpres dan Pileg yang telah berlangsung aman dan kondusif harus dibarengi juga dengan kesiapan sumber daya manusia (sdm) yang memiliki mental dan fisik yang optimal. Hal ini mengingat adanya desakan kecepatan arus informasi dan kesigapan para penyelenggara (KPPS-red) sehingga ada beban psikologi cukup tinggi disertai beban fisik yang harus ditanggung para penyelenggara di lapangan. "Ya saya bilang ini tragedi, ketika penyelenggara/KPPS mulai dari penyediaan TPS (tempat pemungutan suara) dan penghitungan harus begadang hingga dini hari bahkan sampai dua malam berturut-turut tidak tidur. Pola seperti ini harus diubah dengan sistem terbaru nantinya", kata Brodin. Ditambahkannya, beberapa waktu lalu, hal ini sudah pernah dibahas dalam acara seminar IWO Bogor Raya di Cibinong pada 5 Oktober 2018 dengan tema 'Wartawan Di Tengah Pusaran Pileg dan Pilpres #2019', yang dihadiri Ketua KPU Kota Bogor, Bawaslu Kabupaten Bogor, Kepolisian, TNI AD/AU, juga tokoh masyarakat kota hujan. Pada saat itu Ketua Umum IWO Jodhi Yudono yang juga editor senior di kompas.com menyebutkan bahwa awak media juga sangat berperan menjadi barometer independensi dan menyejukkan selain memberitakan yang benar dengan _chek and balance_- nya bagi masyarakat. Bukan hanya anggota KPPS saja bahkan petugas pengamanan, terkhusus anggota Polri, banyak yang gugur saat menjalankan tugas pengamanan Pemilu kali ini. Fakta-fakta ini dapat menjadi bahan introspeksi paraa pemegang kebijakan untuk mencari solusi ke depannya. "Mari kita do'akan para pejuang demokrasi kita agar khusnul khotimah, mendapatkan tempat yang layak karena pengabdiannya kepada NKRI, melayani hak demokrasi sesuai Pancasila dan UUD 1945,” ujar Brodin. Senada dengan Brodin, M. Agus Purwanto salah satu ahli terapis kungfu dan akupuntur dari kota hujan ikut memperkuat pandangan di atas. “Ketika faktor kelelahan dan beban fikiran yang tinggi, maka kerja jantung berdegup diatas normal hingga mengakibatkan kurangnya asupan oksigen, hingga dapat berakibat jatuh sakit dan juga kematian", ujar Agus. [ Red/Akt-01 ] Aktual News
Sumber: