Hiduplah Seperti Kopi Apa Adanya, Tetapi Tetap Memberi Makna
Foto dokpri/AktualNews --
Realita Kehidupan dari Secangkir Kopi di Antara Rerumputan Liar
Bogor, AktualNews -Di antara hamparan rerumputan liar yang tumbuh tanpa aturan, segelas kopi hitam berdiri tenang di atas batu alam. Asap tipis yang perlahan memudar mengingatkan kita pada kehidupan hangat di awal, namun lambat laun akan dingin juga. Dari secangkir kopi ini, tersimpan filosofi sederhana tentang bagaimana hidup berjalan dengan caranya sendiri.
Kopi tidak memilih tempat untuk dinikmati. Di kafe mewah atau di tepi jalan, rasa pahitnya tetap sama. Begitu pula kehidupan kadang kita berada di tengah keramaian penuh kemewahan, kadang di kesunyian yang hanya ditemani alam. Namun, nilai hidup tidak ditentukan oleh tempat kita berdiri, melainkan oleh bagaimana kita menikmati perjalanan itu sendiri.
BACA JUGA:Waktu Terbaik Minum Kopi dan Berapa Kali Seharusnya Kita Mengonsumsinya?
Rerumputan liar di sekelilingnya melambangkan kehidupan yang tak selalu rapi, tak selalu sesuai rencana. Mereka tumbuh di mana saja, di sela bebatuan, di tanah yang keras, bahkan tanpa perhatian. Tapi justru di situlah keindahan kehidupan bersembunyi dalam ketidaksempurnaan. Hidup tidak selalu harus tertata agar bermakna, kadang kekacauan dan ketidakteraturan itulah yang membuatnya hidup.
Secangkir kopi mengajarkan bahwa pahit bukanlah akhir dari kenikmatan. Di balik rasa pahitnya, ada ketenangan yang membuat kita merenung. Sama seperti luka atau kegagalan, rasa pahit dalam hidup bukan untuk dihindari, tetapi untuk dirasakan, dipahami, dan disyukuri. Karena dari sanalah kita belajar arti keseimbangan bahwa hidup tak selalu manis, dan justru karena itulah ia berharga.
Kopi dan rerumputan liar menjadi cermin bagi mereka yang bertahan dalam diam. Tidak mencolok, tidak berteriak, tapi tetap ada. Mereka mengajarkan kita untuk menerima hidup apa adanya dengan segala pahit, getir, dan keindahan yang menyertainya.
BACA JUGA:Kopi dan Penulis, Dua Hal yang Tak Bisa Dipisahkan
Mungkin, di antara hiruk pikuk dunia yang sibuk mengejar kesempurnaan, secangkir kopi di antara rerumputan liar ini sedang memberi pesan sederhana: Hiduplah seperti kopi apa adanya, tapi tetap memberi makna; dan jadilah seperti rerumputan liar tumbuh di mana pun, tanpa kehilangan jati diri.***
- Tag
- Share
-