Uang Tak Menjamin Bahagia, Tapi Tanpanya Kita Menderita

Uang Tak Menjamin Bahagia, Tapi Tanpanya Kita Menderita

Ilustrasi/Pixabay--

Jakarta, AktualNews- Ada pepatah lama yang mengatakan “Uang bukan segalanya.” Kalimat itu benar adanya—karena kebahagiaan sejati, ketenangan batin, cinta, dan kesehatan tidak bisa dibeli dengan Uang. Namun di sisi lain, realitas hidup tidak bisa kita abaikan: untuk bertahan hidup di dunia modern, kita tetap membutuhkan Uang.

Uang bukan tujuan utama hidup, tetapi ia adalah alat untuk mencapai banyak hal penting. Kita membutuhkan uang untuk makan, untuk berobat ketika sakit, untuk menyekolahkan anak, dan untuk menjaga martabat di tengah masyarakat. Tanpa uang, idealisme bisa runtuh oleh kenyataan. Banyak orang bermimpi sederhana—ingin hidup tenang, ingin membantu sesama, ingin berkarya—namun seringkali terbentur oleh satu hal: kebutuhan ekonomi.

BACA JUGA:Menyoal Hak Tanggungan Bank: Ketika Rumah Dilelang, Hukum Serasa Dikendalikan Uang

Masalahnya bukan pada uangnya, tetapi pada cara kita memandang dan memperlakukan uang. Jika uang dijadikan tuan, manusia akan kehilangan arah. Namun jika uang dijadikan alat, manusia bisa menggunakannya untuk kebaikan. Uang bisa menjadi sumber bencana ketika dikejar dengan serakah, tapi bisa juga menjadi sumber berkah ketika dikelola dengan niat yang tulus.

Kita perlu uang, namun kita juga perlu hati yang lapang. Kita perlu bekerja keras mencari nafkah, tapi jangan sampai kehilangan nilai-nilai kemanusiaan. Karena uang bisa membeli tempat tidur, tapi tidak bisa membeli tidur yang nyenyak; bisa membeli obat, tapi tidak bisa membeli kesembuhan; bisa membeli rumah megah, tapi tidak bisa membeli kedamaian di dalamnya.

BACA JUGA:Nekat Palak Uang Supir Angkot Pakai Sabit, Seorang Pria Diringkus Sat Reskrim Polres Siantar

Pada akhirnya, hidup bukan sekadar tentang berapa banyak uang yang kita miliki, tetapi bagaimana kita menggunakannya. Jadikan uang sebagai sarana, bukan segalanya. Karena hidup yang berarti bukan diukur dari tebalnya dompet, tetapi dari ketulusan hati dalam memberi, bekerja, dan mensyukuri.***

Tag
Share
Berita Lainnya