Perjuangan Da'wah memerangi Riba
--
Batam, AktualNews -Perjuangan Da'wah memerangi Riba dimulai oleh Sutarji dan kawan-kawan sejak delapan belas tahun silam pada 2007. dimulai dengan modal awal sebesar sembilan ratus ribu yang dikumpulkan oleh sembilan orang pendiri. Masing-masing mengumpulkan uang sebesar seratus ribu rupiah.
Menurut Ketua Umum Yayasan SATRIA BATAM, H. Sutardi, riba konsep dalam hukum Islam yang merujuk pada penambahan atau pengambilan bunga atas pinjaman uang atau barang. Dalam Islam, riba dianggap sebagai praktik yang tidak diperbolehkan dan diharamkan.
BACA JUGA:Perlu Klarifikasi Kebenaran Dugaan Pinjaman Siluman Tidak Tercatat
Alasan utama mengapa riba ditolak dalam Islam adalah:
- Eksploitasi: riba dianggap sebagai bentuk eksploitasi terhadap orang yang membutuhkan pinjaman, karena mereka dipaksa untuk membayar bunga yang tinggi.
- Ketidakadilan: riba dianggap tidak adil karena tidak ada risiko yang sama antara pemberi pinjaman dan peminjam.
- Menghambat ekonomi : riba dapat menghambat ekonomi karena membuat orang enggan untuk berinvestasi dan meminjam uang.
Dalam Al-Qur'an dan Hadits, riba secara tegas diharamkan dan dianggap sebagai dosa besar. Oleh karena itu, banyak Muslim yang memilih untuk menghindari riba dan menggunakan sistem keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti sistem syariah.
Sutardi mengaku sudah ada lebih duaribu anggota yang berada di empat propinsi, yaitu Sumatra Selatan, Riau, Kepulauan Riau dan Jawa Tengah. Mereka semuanya merasakan manfaat gerakan ekonomi tanpa bunga ini, mulai dari demi kebutuhan keluarga hingga untuk membiayai kuliah anaknya.
"Gerakan simpan pinjam ini tujuan lnya untuk membantu anggota yang mengalami kesulitan keuangan. Dan konsep ini hanya cocok di lingkungan Rukun Tetangga atau Rukun Warga. Saya siap memberikan tutorial kepada yang minat. Sejak hampir delapanbelas tahun kami eksis, " Ungkap Sutardi.
Dirinya bersedia memberikan ilmunya dalam mengelola gerakan yang dilakukan kepada siapa saja tanpa diberi honour. Cukup diberikan tiket pesawat dan penginapan dan akomodasi minimalis. Tanpa penjelasan langsung oleh dirinya nanti sulit untuk mengikuti proses yang sudah ia kerjakan selama ini.
"Dengan keanggotaan lebih dari dua ribu orang, wajar jika sudah bisa mengelola uang hampir dua miliar rupiah, " tutup Sutardi lelaki asal Sumpiuh, Jawa Tengah yang sudah merantau di Batam lebih dari dua puluh tahun.
BACA JUGA:Ustadz Buyung: Setan Menggoda Melalui Sikap Malas Untuk Beribadah
Gerakannya dinamakan SIPINTAR FORSI SATRIA, berdiri sejak 9 Maret 2008.
- Share
-