Sejalan Dalam Program Ketahanan Pangan, PT.Antam UBPE Pongkor Dukung Desa Kalongliud

Sejalan Dalam Program Ketahanan Pangan, PT.Antam UBPE Pongkor Dukung Desa Kalongliud

--

Bogor, AktualNews - PT.Antam  Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor dalam komitmennya untuk membangun masyarakat sekitar wilayah operasi terus dilakukan, Salah satu wujudnya terlihat di Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Desa yang berada di pintu gerbang tambang emas UBPE Pongkor ini menjadi lokasi terbaru dari program pemberdayaan masyarakat yang digagas Antam. Melalui Program Garitan atau

Gerakan Ramah Lingkungan untuk mendukung Ketahanan Pangan.

“Sebagai BUMN, di manapun Antam berada, tugas kami adalah mendukung program pemerintah. Selama empat tahun terakhir, kami fokus pada empat desa pintu gerbang Antam diantaranya Desa Bantarkaret, Cisarua, Malasari, dan sekarang Kalongliud. Tahun ini kami fokus pada sektor ketahanan pangan,” ujar, Vice President CSR and ER West Region PT Antam UBPE Pongkor Munadji, usai menghadiri kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas kelompok tani dan peternak di  kopi walet milik Bumdes Berkah bersama, Rabu, (30/07).

Dia menjelaskan, Program Garitan yang dijalankan PT Antam tidak sekadar memberikan bantuan, tetapi membangun pusat belajar atau lending center yang tempatnya di Kampung Bongas, Desa Kalongliud.

BACA JUGA:Melalui Program CSR PT.Antam UBPE Pongkor, Garita Hadir Untuk Petani

Jadi kata dia, tempat tersebut dirancang sebagai wadah bagi petani dan peternak untuk belajar secara langsung mengenai teknik budidaya yang baik dan sehat.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya memahami teori. Ada praktek yang bisa langsung mereka ikuti di lapangan. Jika Kepala Desa mendukung adanya pengembangan peternakan, kami siap mendukung penuh di pusat pelatihan itu,” jelasnya.

Selain membangun sarana belajar, Antam juga menggandeng Yayasan Cibuluh untuk mendampingi masyarakat.

Yayasan ini bertugas memberikan pendampingan teknis agar petani dan peternak dapat menerapkan ilmu yang diperoleh secara berkelanjutan.

“Kita juga menggaet yayasan Cibuluh untuk melakukan proses pendampingan jadi disini ada proses pendampingan dari yayasan. Baik untuk pertanian maupun peternakan, sesuai dengan kapasitas yang diinginkan oleh masyarakat,” tukasnya.***

Tag
Share
Berita Lainnya