Gubernur Jabar Tinjau Longsor di Batutulis, Jalan Akan Dipindah dan Kawasan Direvitalisasi

Gubernur Jabar, KDM didampingi Walikota Bogor Dedie A Rachim meninjau longsor yang terjadi di Batutulis, Bogor.--
Bogor, AktualNews – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meninjau langsung lokasi longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Senin (14/4/2025). Dalam kunjungan tersebut, Dedi—yang akrab disapa KDM—juga menyempatkan diri melihat situs bersejarah seperti Makam Mbah Dalem, Istana Batutulis, dan Prasasti Batutulis.
Menanggapi kondisi wilayah yang kerap dilanda longsor, KDM menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemkot Bogor telah mencapai kesepakatan soal penanganan jangka panjang.
“Solusinya adalah memindahkan jalur jalan dan mengubah area longsor menjadi Leuweung Batutulis. Pembangunan jalan baru akan dimulai tahun ini, dengan biaya pembebasan lahan ditanggung bersama, 50 persen oleh provinsi dan 50 persen oleh Kota Bogor,” jelasnya.
Jalur baru akan mengikuti arah trase lama namun disesuaikan dengan kajian teknis untuk memastikan keamanan. Area bekas longsor rencananya akan diubah menjadi taman kota dengan vegetasi khas Bogor.
BACA JUGA:Rosis Aditya Ajak Masyarakat Lebih Tangguh dengan Sikap Bersyukur di Tengah Kesulitan
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menambahkan bahwa Jalan Saleh Danasasmita merupakan jalan kolektor menuju Stasiun Batutulis yang saat ini dimiliki oleh Pemkot Bogor. Proses pembebasan lahan dan pembangunan akan dilakukan secara bertahap dan mengacu pada regulasi yang berlaku.
“Targetnya, Inpres terkait Jalan Nasional dan Jalan Daerah akan diteken pada Juni 2025, yang akan menjadi payung hukum pelaksanaan proyek,” kata Dedie.
Rencana akses baru akan dimulai dari sekitar Sumur Tujuh dan kembali tersambung ke Jalan Saleh Danasasmita, sepanjang kurang lebih 200 meter. Estimasi anggaran untuk pembebasan lahan mencapai Rp30 miliar, sementara pembangunan jalan diperkirakan membutuhkan Rp10–15 miliar.
BACA JUGA:Suta Widhya: Cukup Sudah Tekanan Terhadap Jokowi
Hasil kajian dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) dan Kementerian PUPR menunjukkan bahwa jalur lama tidak aman untuk digunakan kembali, mengingat kontur tanah dan keberadaan mata air di bawahnya. Trase baru dinilai lebih aman dan berkelanjutan.
“Sudah sejak pembangunan underpass dulu, area ini rawan longsor. Kita tidak ingin mengulang kesalahan yang sama,” ujar Dedie.
Ia juga menyebutkan bahwa kemiringan jalur baru berkisar 4–5 persen, cukup aman bagi kendaraan berat. Meski begitu, pengerjaan proyek tetap akan menunggu kesiapan anggaran dan penyusunan desain teknis, termasuk sistem drainase yang memadai.
“Kita memang ingin cepat, tapi harus tetap realistis. Warga sekitar juga akan disiapkan akses alternatif agar mobilitas tetap terjaga,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Bogor juga tengah memetakan 11 titik kemacetan di wilayah Cipinang Gading yang akan dibenahi secara bertahap dalam rangka mengatasi masalah lalu lintas jangka panjang.
Sumber: