Diduga Akibat Depresi dan Tekanan, Seorang Bidan di Bogor Nekat Akhiri Hidupnya

--
Bogor, AktualNews – Kabar duka menyelimuti dunia tenaga kesehatan di Kabupaten Bogor setelah seorang bidan berinisial N, ditemukan meninggal dunia dengan cara tragis di kediamannya di Kecamatan Leuwiliang pada Jumat pagi (14/3). Almarhumah diduga mengakhiri hidupnya karena tekanan mental yang dipicu oleh insiden meninggalnya seorang bayi saat proses persalinan beberapa hari sebelumnya.
Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh Puji Riyanti, asisten bidan, yang menemukan almarhumah dalam kondisi tergantung di tangga menuju jemuran pada pukul 09.05 WIB. Sebelumnya, Puji sempat bersama Ny N pada dini hari saat menjalankan salat tahajud dan sahur bersama. Namun, situasi mulai berubah saat almarhumah membaca sebuah pemberitaan yang keliru di media daring.
Menurut keterangan dari Arif Sudrajat, Kepala Puskesmas Puraseda, peristiwa ini berawal pada hari Minggu, 9 Maret 2025, ketika bayi yang ditangani oleh Ny N meninggal dunia saat proses persalinan. Meskipun orang tua bayi selamat, insiden ini memicu tekanan emosional yang berat bagi almarhumah.
Pada 12 Maret 2025, Kepala Puskesmas Puraseda meminta Ny N untuk menyusun laporan terkait kejadian tersebut dan melakukan investigasi ke keluarga pasien. Namun, situasi kian memburuk ketika seorang wartawan dari salah satu media meminta keterangan terkait kronologi kejadian, untuk diberitakan.
BACA JUGA:Kapolsek Sukaraja Hadiri Kegiatan Jurnalis TV Berbagi yang Diselenggarakan IJTI Bogor Raya
Dan puncaknya terjadi pada 14 Maret 2025. Pagi itu, Ny N mendapati artikel berita di grup WhatsApp bidan yang menyebutkan bahwa seorang ibu meninggal saat persalinan di tangannya, padahal kenyataannya yang meninggal adalah bayinya. Informasi yang salah ini diduga memicu tekanan mental yang berat bagi almarhumah. Bahkan, sebelum kejadian, Ny N sempat mengatakan kepada anaknya, bahwa dirinya masuk dalam sebuah pemberitaan.
"Ibu masuk berita dan sebentar lagi akan masuk penjara."
Sekitar pukul 08.20 WIB, Puji sempat mendengar suara mesin cuci dan suara kursi jatuh, namun tidak menaruh curiga. Saat Sdr. Titin datang ke rumah Ny N untuk klarifikasi terkait insiden persalinan, Puji mulai mencari keberadaan Ny N hingga akhirnya menemukan almarhumah dalam kondisi tergantung.
Menanggapi kasus tersebut, Pihak kepolisian pun akhirnya segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan saksi. Setelah dilakukan pemeriksaan, dugaan sementara menunjukkan bahwa Ny N mengalami depresi akibat tekanan mental dari insiden meninggalnya bayi dan pemberitaan yang keliru di media.
Berdasarkan keterangan dari rekan kerja dan keluarga, tekanan mental yang dialami Ny N semakin berat setelah kejadian meninggalnya bayi tersebut menjadi sorotan publik dan muncul di media. Informasi yang tidak akurat dalam pemberitaan memperparah situasi, menyebabkan Ny N merasa tertekan dan ketakutan akan konsekuensi hukum.
BACA JUGA:Oknum Pejabat Bank Tanah Diduga Bersikap Arogan dalam Audensi dengan Masyarakat IKN
Jenazah Ny N telah dimakamkan di TPU setempat pada Jumat sore pukul 17.00 WIB. Almarhumah meninggalkan dua orang anak yang kini mendapat pendampingan dari keluarga dan pihak terkait.
Kepala Puskesmas Puraseda menyatakan akan melakukan pendampingan psikologis bagi tenaga kesehatan yang terlibat dalam kasus ini serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan aparat kepolisian untuk memastikan tidak terjadi kesalahan serupa di masa mendatang.***
Sumber: