Kepada Para Relawan Yang Saya Kasihi
--
Jakarta, AktualNews -Kita semua berangkat dari perjuangan sederhana supaya jangan ada lagi pandemi. Jiwa keluarga kita menjadi aman dan ga ada lagi ekonomi keluarga yang jadi korban pandemi di Jakarta.
Kita semua harus berhat-hati pada pandemi sebagai strategi asing yang berpotensi mengambil kedaulatan bangsa tanpa perang yang mahal, tapi melalui isu kesehatan.
Melalui hilangnya hak tolak rakyat terhadap mandatori pemaksaan vaksin atau hal lainnya melalui isu Pandemi. Pidana denda di UU kesehatan nomor 17 2023 itu berpotensi denda 500 juta bagi yang tidak mau divaksin.
Denda per orang di pasal 446 itu 500 juta ya! bukan 50 juta atau 5 juta. 500 juta seorang. Data saya tidak keliru, efeknya nyata, Jawa Barat sudah menyatakan di media tanggal 17 Juli 2020, bahwa makin miskin karena pandemi, gara-gara covid19, Jawa Barat jadi salah satu provinsi dengan warga miskin terbanyak.
Banyak yang mengkhawatirkan setelah pilkada selesai, kita pasti akan alami pandemi lagi dimana :
1. Tanda tanda sudah jelas.
2. Anggarannya sudah ada.
WHO sudah amandment IHR-nya, memungkinkan potensi penggunaan bio weapon untuk bikin pandemi, UU-nya sudah siap, UU kesehatan no.17 tahun 2023.
UU tersebut sudah disetujui DPR yang waktu itu ketuanya ibu Puan dari PDIP dimana isinya adalah denda 500 juta bagi yang menolak, dan untuk perusahaan dendanya bahkan bisa sampai puluhan miliar. Pidana, penjara bahkan ada hukuman mati. Ini gong kematian bagi pengusaha Jakarta, karena membuka potensi pemerasan masif bagi para pengusaha.
Apalagi industri global asing sudah kehilangan pasar vaksin Amerika, karena di Amerika presiden yang baru saja menang yaitu Trump langsung menunjuk Robert F. Kennedy Jr, yang anti vaksin sebagai menteri kesehatan Amerika
dengan tugas bikin Amerika Serikat “hebat dan sehat kembali”. Ini kenyataan yang terjadi sekarang, itu sebabnya saya sangat keras menolak terulangnya pandemi sebagai strategi asing menguasai kedaulatan suatu bangsa tanpa perlu keluar biaya mahal untuk perang cukup dengan isu kesehatan!
Itu juga sebabnya saya selalu bela dokter bangsa sendiri dari dokter asing!. Saatnya semua dokter kita kompak, rakyat juga akan saya ajak kompak bela dokter kita jangan pernah terjebak pihak yang ingin dokter kita terlihat jelek di mata dunia.
Dokter kita banyak yang lebih jago dari asing, tinggal pemerataan pengalaman dan kompak. Sekarang sudah ada telemedicine lebih jadi lebih mudah untuk kompak. Bahaya sekali bila ada pandemi, masa kita percayakan keselamatan rakyat pada dokter asing dibanding bangsa sendiri??! Dokter asing hanya boleh mengajar, tak boleh praktek di sini.Stop impor dokter asing!
Sumber: