Rasakan Kelokalan Cokelat Artisan Kampung Merasa
Salah satu komoditas unggulan Kampung Merasa, Kabupaten Berau, merupakan insipirasi dan harapan komunitas untuk sumber ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan. Photo- Della Paramita-YKAN---
YKAN membuat kegiatan pertama di Kampung Merasa dengan nama Pelatihan Internal Controlling System (ICS) Kakao. “Ini semacam tools agar petani mengetahui apa yang diinginkan pasar, bagaimana mereka saling mengingatkan untuk melakukan hal sesuai standar, untuk bersama-sama mematuhi aturan, agar bisa menembus pasar premium,” kata Maya, menggandeng Yayasan Kalimajari dari Bali, yang ahli di bidang kakao.
Petani yang menjadi alumni pelatihan ICS kemudian Bergerak Bersama Berdaya, secara sukarela mengikat diri sendiri sebagai Kelompok ICS Kakao Pesete Tawai. Pesete tawai berarti sandaran harapan. Jadi, kelompok ini memiliki visi untuk menjadi sandaran hidup di masa mendatang.
“Mereka didorong menjadi pihak yang paling memahami standar biji kakao premium sehingga dapat menjadi tiket masuk menuju artisan. Mereka membuka diri bagi petani kakao di kampungnya dengan mengambil biji kakao basah dari siapa pun di kampung. Lalu, meningkatkan mutunya dengan fermentasi dan memasarkan,” kata Maya.
Kelompok tersebut mengelola organisasi dengan profesional. Mereka membagi bidang pekerjaan menjadi tiga divisi. Pertama, divisi fermentasi untuk menjaring biji basah, melakukan fermentasi, hingga mengirimkannya kepada artisan. Kedua, divisi budi daya untuk membantu teman petani memperbaiki bagian hulu agar produksi kebunnya maksimal. Ketiga, divisi produk turunan, yang menghasilkan berbagai produk siap santap untuk dipasarkan di kampung dan kabupaten.***
Sumber: