Chef Kiki MasterChef Indonesia: Pendidikan Vokasi Jadi ‘Jalan Ninja’ Meniti Karir
Chef Kiki menunjukkan keterampilannya dalam memasak di acara MasterChef Indonesia Season 11--
Jakarta, AktualNews – Sebagai pendidikan yang mengedepankan kompetensi keahlian, pendidikan vokasi bisa menjadi “jalan pintas” bagi masyarakat untuk merintis atau meniti karier mereka di berbagai bidang. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Rizkisyah Putra Singarimbun atau yang sering disapa Chef Kiki yang sukses berkarier sebagai seorang chef profesional berkat pendidikan vokasi yang ia pilih.
Melalui Merdeka Belajar, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) terus berupaya meningkatkan kompetensi serta keterampilan peserta didik sesuai bakat dan minatnya. Dengan demikian, pendidikan vokasi tidak hanya dapat menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan kompeten, akan tetapi juga lulusan yang mampu berkompetisi hingga ke kancah internasional.
Chef Kiki sendiri merupakan lulusan SMK Negeri 8 Medan, Sumatera Utara. Sebelum menjuarai kontes masak MasterChef Indonesia, Kiki telah lebih dulu berkarier sebagai chef di sejumlah restoran dan jaringan hotel terkemuka di Medan.
Menurut Kiki, pendidikan vokasi khususnya SMK menjadi sebuah jalan pintas bagi dirinya dalam menekuni passion dan keterampilan. “Pendidikan di SMK memberikan kesempatan buat aku untuk mempelajari lebih lanjut keterampilan yang aku sukai, dalam hal ini bidang tata boga. Tetapi aku juga waktu itu masih belajar pengetahuan umum yang juga dipelajari di jenjang pendidikan akademis,” ucap Kiki.
Selain itu, Kiki juga mengatakan, selain meningkatkan keterampilan dalam bidang tata boga, pendidikan SMK juga turut mengembangkan karakternya dan mampu bersaing di dunia kerja. “Pembelajaran di SMK kemarin telah memberikan kesempatan saya untuk membangun dan mendidik karakter teman-teman vokasi untuk siap bekerja. Dari hal attitude, dan grooming, itu sebuah dasar yang kita dapatkan dari pembelajaran di pendidikan vokasi, dan menjadi unique points dari lulusan vokasi, sehingga sangat bermanfaat untuk siswa/i SMK saat terjun langsung ke dunia pekerjaan,” ujar Kiki.
Ia juga menambahkan, lulusan pendidikan vokasi mendapatkan respons yang baik dari pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Hal ini didorong dengan keterampilan yang lebih mengerucut di suatu bidang, dalam hal ini bidang tata boga, dan juga perilaku yang sesuai dengan dunia kerja.
Tapi bagi Kiki, pengembangan keterampilan di bidang tata boga juga diperlukan di tempat lain. Oleh karena itu, sejak SMK, ia sering untuk terjun langsung ke lapangan di beberapa tempat industri makanan dan minuman (food and beverage). Hal ini juga tentunya dibantu dan didorong oleh para tenaga pendidik atau guru SMK.
BACA JUGA:Ditjen Pendidikan Vokasi Turut Menjaga Kebudayaan Seni Tari Betawi
BACA JUGA:Talenta Muda Vokasi Bidang Aeronautika Diperkuat dengan Program Sertifikasi Kompetensi
BACA JUGA:Kewirausahaan Peserta Didik Vokasi Difasilitasi Sejak Bangku Sekolah
“Selain memberikan pembelajaran di bidang tata boga, para guru juga sering memberikan kesempatan aku dan juga siswa lainnya, untuk terjun langsung ke lapangan dengan peluang-peluang yang didapatkan dari mitra industri,” ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Mutaqqin menambahkan bahwa keterampilan ini juga termasuk dalam mengembangkan karakter para peserta didik vokasi sebagai salah satu modal utama saat terjun langsung ke lapangan pekerjaan nanti.
“Pendidikan Vokasi memberikan kesempatan para peserta didik untuk mengembangkan keterampilan yang diminatinya. Selain itu, pengembangan karakter juga menjadi fokus kami (Ditjen Pendidikan Vokasi) untuk meningkatkan kualitas para lulusan pendidikan vokasi sehingga siap untuk langsung bekerja, ataupun membuka usaha sendiri, dan mendukung perekonomian Indonesia untuk terus melaju,” tutup Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Mutaqqin.***
Sumber: