PDI-PERJUANGAN Hendaklah Belajar Berterimakasih: Senjata Makan Tuan

PDI-PERJUANGAN Hendaklah Belajar Berterimakasih: Senjata Makan Tuan

Kompaspedia--

Jakarta, AktualNews-Jangan sombong ketika di atas, jika  suatu saat akan di bawah

Jangan arogan ketika berkuasa, jika tahu tak  selamanya  berkuasa 

Jangan zolim ketika punya jabatan, jika tau jabatannya hanya sementara.

Pepatah di atas benar benar menimpa PDIP. Rakyat jadi saksi betapa arogan dan sombongnya PDIP ketika  berkuasa selama 2 periode.

Di akhir kekuasaanya PDIP tak berdaya  tertusuk oleh aturan yang dibikin sendiri, seperti:

1.Pilkada serentak yang dirancang agar punya alasan bisa mengganti seluruh kepala daerah dengan plt  untuk mengatur pemenangan  pemilu agar bisa berkuasa selamanya. 

BACA JUGA:Kader Partai Golkar Aan Shopuanuddin Mendaftarkan Sebagai Balon Wabub Dari Partai PDI Perjuangan

2.Parlement Threshold 4% untuk mematikan parpol baru.

Harusnya di nolkan untuk keadilan. 

Jangan berpikir partainya akan terus menang. Berpikirlah suatu saat partainya dibuang  rakyat.

3.Presiden  Threshold 20%. Harusnya dinolkan atau disamakan dengan Threshold pilkada 7,5% yang baru menang digugat ke MK. 

Jangan sombong ketika partainya menang. Berpikirlah suatu saat partainya tidak laku dipilih rakyat.

Sebelumnya pilkada threshold 20% membuat PDIP terkunci, hampir tidak bisa mengusung semua calonnya. 

Fakta PDI-PERJUANGAN yang jadi pemenang Pemilu 2024 tidak bisa menyelamatkan diri dari aturan yang dibikin  sendiri. Inilah yang disebut senjata makan tuan.

Sumber: