Hijrah dan Tahun Baru Islam

Hijrah dan Tahun Baru Islam

Ilustrasi) Sejarah Islam di Indonesia / Egyptian Streets/intisari online--

Kelima, terjadinya pembukaan atau kemenangan dengan Fathu Makkah Setelah melalui ragam tantangan Dakwah. Dari serangan eksternal (Musyrik Mekah) hingga ke pengkhianatan internal (kaum munafik dan kaum Yahudi. Bahkan terjadi kolaborasi musuh-musuh dalam selimut dengan musuh-musuh dari luar untuk mengeliminir komunitas atau bangsa baru itu. Semua itu ternyata menjadi bagian dari langkah-langkah atau pintu-pintu bagi kemenangan yang dijanjikan dan nyata. Kurang dari 10 tahun setelah Hijrahnya, Rasulullah berhasil masuk kembali ke Mekah dan membersihkan  kota Tauhid itu dari najis-najis kesyirikan  kaum kafir Quraish.

 

Kalender Islam itu simbol kejayaan 

 

Kelima tahap atau fase kebangkitan umat di atas saling terkait. Secara khusus Isra’ Mi’raj menjadi momentum awal bagi terjadinya Hijrah Rasulullah SAW. Ini bermakna bahwa kebangkitan umat secara individual banyak menentukan bagi kebangkitannya secara komunal. 

Memahami fase-fase kebangkitan Islam ini sekaligus menjelaskan bahwa ditetapkannya peristiwa Hijrah sebagai awal penanggalan Islam mengandung makna identitas dan jati keumatan. Bahwa Islam sebagai agama kehidupan, tidak saja memiliki identitas individual. Tapi sekaligus agama kolektif dengan identitasnya keumatannya. Dengan sendirinya dipahami jika penanggalan atau kalendat Islam bagi umat ini, bukan sekedar hitung-hitungan hari dan bulan. Tapi sebenarnya menjadi salah satu identitas kolektif umat yang penting yang harus dibanggakan. 

BACA JUGA:Antusias Warga Masyarakat Perumahan Permata Hijau Menyambut Tahun Baru Islam dan Hari Kemerdekaan Indonesia ke

Mirisnya, pada umumnya umat tidak tahu dan/atau tidak peduli dengan signifikansi kalender Islam ini. Umat bersikap biasa-biasa saja bahkan seolah tak peduli dengan tibanya tahun baru Islam. Hampir tidak ada simbol-simbol selebrasi dan kegembiraan yang menandakan kebanggan itu. Hal yang berbeda ketika sebagian menyambut tahun baru Masehi/Miladi. Di mana-mana terlihat perayaan dengan ragam simbol seperti lampu-lampu dan hiasan-hiasan lainnya. 

Poin yang ingin saya sampaikan adalah bahwa penetapan tanggalan Islam atau kalendar Islam dengan peristiwa Hijrah memiliki makna yang sangat penting. Yaitu simbol kebangkitan umat secara kolektif sekaligus menjadi identitas kolektifnya yang harusnya membanggakan. Sayangnya, umat pada umumnya tidak sadar dan tidak peduli. Bahkan kebanyakan masih belum menghafal nama-nama bulan kalendar Hijriyah. Ironis kan? ***

 

Oleh
Shamsi Ali Al-Kajang
Presiden Nusantara Foundation & Chaplain di Bellevue Hospital NYC.

Sumber:

Berita Terkait