Mengungkap Pratanda Kejayaan dan Kejatuhan Jokowi

Mengungkap Pratanda Kejayaan dan Kejatuhan Jokowi

--

Rumus Strategi Politik Internalisasi

"Kontestan politik yang pada alam bawah sadarnya MENYIMPAN RASA TAKUT terhadap sesuatu, maka sesuatu yang ditakuti akan menjelma menjadi MUSUH BESAR yang akan MENGALAHKANNYA."

Rumus di atas yang bersifat universal, berlaku pula terhadap Jokowi. 

 Jika Pilpres 2014 dan 2019 _ia bisa tenang karena menang tidak demikian halnya dengan Pilpres 2024.

Pilpres 2024 adalah momok menakutkan bagi Jokowi yang secara alamiah pasti berakhir. Kemudian, kepemimpinan nasional akan digantikan oleh orang lain. 

Celakanya, tokoh yang DITAKUTI Jokowi tidak bisa dijegal dan tidak bisa dijatuhkan.

Semakin dihambat justru semakin kuat. Itulah dia Anies Rasyid Baswedan.

Penyebab Jokowi paranoid terhadap Anies Baswedan, berawal dari masalah pusaka Tongkat Cokro milik Pangeran Diponegoro yang ditahan Belanda selama 180 tahun kemudian akan dikembalikan ke Indonesia.

Jokowi sangat berharap dirinyalah sebagai orang pertama yang akan memegang pusaka bersejarah, dimana sudah menjadi mitos, "orang yang pertama memegang Tongkat Cokro, akan menjadi seorang pemimpin".

Tapi takdir Allah yang terjadi. Pada saat utusan Belanda datang ke Indonesia, Jokowi sedang berada di Filipina sehingga Mendikbud Anies Baswedan yang mendapat amanah menerima dan memegang Tongkat Cokro.

Selang beberapa waktu kemudian, Anies Baswedan dipecat dari jabatannya sebagai Mendikbud, tanpa diketahui penyebabnya.

Pasca dipecat sebagai menteri, bintang kepemimpinan Anies Baswedan tambah cemerlang, dengan terpilihnya menjadi Gubernur Jakarta yang selama kepemimpinannya mengukir berbagai prestasi.

 Jokowi makin ketakutan terhadap Anies Baswedan yang dikhawatirkan akan maju menjadi capres pada Pilpres 2024.

 Yang ditakutkan Jokowi sudah menjelma menjadi musuh besarnya dan menjadi ancaman serius yang akan mengalahkannya.

Memang, secara lahir, yang dijagokan Jokowi menjadi Capres adalah Prabowo. Tapi secara batin, sesungguhnya Jokowi sedang bertarung melawan Anies Baswedan, dan berusaha keras "mengabisinya" .

Sumber: