Mengungkap Pratanda Kejayaan dan Kejatuhan Jokowi
--
Logika alam bawah sadar memberikan isyarat, 'Jika ia sudah tidak mikir jabatan presiden, itu artinya, alam bawah sadarnya SUDAH BERISI file calon takdir JABATAN PRESIDEN.'
BACA JUGA:Runtuhnya Matahari Kembar , Jokowi - Prabowo
Isyarat atau pratanda pada tahun 2013 tersebut saya sampaikan kepada sekian banyak teman, baik melalui diskusi langsung maupun melalui broadcast SMS, bahwa berdasarkan membaca pratanda, yang akan terpilih menjadi presiden adalah Jokowi.
Alhamdulillah, hasil membaca pratanda akurat. Pilpres 2014 dimenangkan oleh Jokowi
2.Pilpres 2019, pada closing statement Debat Capres Jokowi menyatakan: punya potongan diktator atau otoriter"
Dari sekian pelaksanaan Debat Capres/Cawapres Pilpres 2019, _terdapat pernyataan penutup Jokowi yang menjadi pratanda atau isyarat, bahwa Jokowi adalah seorang pemimpin diktator otoriter.
Rekaman closing statement yang merupakan pengakuan alam bawah sadar Jokowi bahwa ia berpratanda akan bersikap sebagai seorang diktator otoriter disertakan pada artikel ini.
Berikut ini translate rekaman pernyataan Jokowi:
Kami tidak ingin banyak bicara. Kami sudah paham* persoalan bangsa ini dan tahu apa yang harus kami lakukan. Kami tidak punya potongan diktator atau otoriter. Kami tidak punya rekam jejak melanggar HAM. Kami tidak punya rekam jejak melakukan kekerasan. Kami juga tidak punya rekam jejak masalah korupsi....."
Kata yang dicetak tebal mengandung unsur sinyal pratanda alam bawah sadar, yang jika dirangkai akan muncul kalimat pantulan dari alam bawah sadardemikian:
"Kami sudah paham dan tahu apa yang harus kami lakukan. Kami punya potongan DIKTATOR atau OTORITER."
Kalimat pratanda yang muncul dari alam bawah sadar Jokowi terbukti nyata. Selama masa jabatan periode ke-2 terlalu banyak bukti kebijakan kepemimpinan Jokowi yang diktator dan otoriter.
Kejahatan demokrasi Pilpres dengan kode "Cawe-cawe Jokowi berimplikasi politik yang luar biasa", menjadi rekam jejak sejarah bukti kediktatoran Jokowi.
BACA JUGA:Suta Widhya: Pintu Masuk Pemakzulan Jokowi Lewat Hak Angket Ada Segerobak
4.Pilpres 2024, adalah klimaks "ketakutan" kejatuhan kekuasaan Jokowi
Sumber: