MENAPAK SAAT-SAAT TERAKHIR REZIM (2): Seruan Nasional untuk Selamatkan Indonesia dan Merdeka Kembali

MENAPAK SAAT-SAAT TERAKHIR REZIM (2): Seruan Nasional untuk Selamatkan Indonesia dan Merdeka Kembali

Ilustrasi perang Bharatayuda --

Di dalam Sidang-sidang BPUPKI tersebut Soekarno menyampaikan pidatonya pada 1 Juni 1945. Yaitu, untuk menjawab pertanyaan Penguasa Jepang tentang Dasar Negara. Keluar dari mulut Soekarno sendiri, dasar negara itu disebutnya Pancasila:  "... di atas dasar itu  kita bangun Negara Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat..."

Melalui serangkaian peristiwa sesudah itu, termasuk dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), akhirnya pada 18 Agustus 1945, Pantjasila ditetapkan sebagai Dasar Negara, bersamaan dengan lahirnya Oendang-Oendang Dasar Negara Repoeblik Indonesia 1945... Soekarno-Hatta terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama secara aklamasi oleh Front Kesatuan Nasional Indonesia, cikal bakal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

Ternyata Perjuangan untuk Kemerdekaan belum selesai. Inggris sebagai sekutu Belanda dan AS tidak peduli dengan Proklamasi Kemerdekaan RI. Mereka mau mengambil alih kekuasaan Jepang yang kalah perang atas Hindia Belanda. Perjuangan oleh Rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan melawan Inggris pun terjadi di Surabaya pada 10 November 1945. Kolonialis Inggris mundur setelah 2 Jendralnya terbunuh...

Tetapi perjuangan kemerdekaan berupa "pemindahan kekuasaan dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya" masih harus diwujudkan terus agar mendapatkan pengakuan Dunia. Maka dipaksakanlah  terselenggaranya Konferensi Meja Bundar (KMB) di den Haag pada 23 Agustus sampai 2 November 1949. Bung Hatta yang memimpin Delegasi Republik Indonesia berhasil mendapatkan Pengakuan Internasional atas Kemerdekaan Indonesia. 

BACA JUGA:Waspada Bahaya Konglobusuk Menguasai Negeri Ini

Hadir dalam KMB adalah perwakilan PBB dan perwakilan Kerajaan-kerajaan dan Kesultanan-kesultanan Nusantara yang belum menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945.

Dimulailah Pembangunan Indonesia, sementara tidak bisa dihindarkan terjadinya berbagai pergolakan di dalam negeri. Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta pun berhasil meluncurkan Program Delapan Tahun Pembangunan Semesta Berencana... Program itu pun terhenti karena berbagai konflik politik dalam negeri yang tak bisa dihindarkan...

Proklamasi Kemerdekaan oleh Pribumi Indonesia yang mayoritas Muslim memang sangat menakutkan bagi para Superpowers pasca Perang Dunia. Dari pihak Kolonialis Barat sudah ada kesepakatan, bahwa Indonesia harus dihancurkan dan dikuasai kembali dengan berbagai cara... Awalnya adalah dengan menyingkirkan Soekarno-Hatta. Langkah berikutnya dengan menghancurkan Konstitusinya.

Indonesia memang kemudian menjadi hancur seperti sekarang. Tetapi Indonesia memang bukan seperti Amerika Serikat. Pribumi orang Indian AS berkulit Merah sudah habis, dibunuhi dan disingkirkan secara sistimatik (genosida). Yang tinggal dan berkuasa adalah Kaum Pendatang: Bule, Item, Coklat, Kuning dan Tètèk- Bengèk tidak karuan... Itulah Nasionalisme mereka. Indonesia pun mau diperbuat seperti itu.

Sekalipun mayoritas mereka adalah Macem-macem Bule, bisa ada Presiden Item, macam Barack Obama, itu pun setelah 300 tahun merdeka. 

Republik Indonesia yang Pribumi dan mayoritas Muslim tidak seperti itu... Kita sudah bersepakat sejak Sumpah Pemuda 1928, bahwa Indonesia adalah dari Orang Indonesia, oleh Orang Indonesia dan untuk Orang Indonesia... Kemudian dikuatkan dengan Konstitusi UUD 1945 Asli, bahwa Presiden RI haruslah Orang Indonesia Asli, bukan Orang Keturunan... terlarang bagi Totok dan Keturunan Cina, Arab, India, Bule ataupun yang lain.

Karena itu, para Superpowers mantan Kolonialis itu mau menghacurkan Indonesia... Mereka dibantu para pengkhianat di dalam Negeri. Entah bagaimana Amien Rais dulu bisa membikin persekongkolan dengan mereka mengubah Konstitusi Asli kita. Bisa saja terjadi peristiwa macam SBY yang kepergok mencabuli isteri Opsirnya di Fort Bening, Georgia, AS... lalu bersedia menjadi Boneka AS demi kedudukan Presiden RI.

BACA JUGA:Apa Itu Khitbah ! Berikut Pengertian, Syarat, Tata Cara dan Hukum Khitbah

Mari... di tengah-tengah kehancuran Indonesia oleh Asing, Aseng dan para Pengkhianat dan Begundal-begundal Domestik, kita bersatu kembali, rakyat kebanyakan, pemuda dan mahasiswa, akademisi, aktivis, para tokoh politik, alat-alat Negara, baik yang masih aktif maupun purnawirawan, para ulama dan santri, bangkit dan menyampaikan SERUAN NASIONAL UNTUK Menyelamatkan Negara Republik Kesatuan Proklamasi 1945: Kembali Berlakukan UUD 1945 Asli... Gulingkan Rezim Joko Widodo... Bentuk Pemerintah Transisi... Kita Merdeka kembali!

Perang Bharata Yuda mungkin harus terjadi... Tetapi kalau tidak perlu, bergabunglah bersama Seruan Nasional... Waktunya sudah sangat dekat!

Sumber: