Keseruan dan Kemeriahan Dalam Menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke 78

Keseruan dan Kemeriahan Dalam Menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke 78

--

Tangerang, AktualNews - Dalam memperingati HUT RI ke 78 diadakan festival olah raga rakyat, tidak diketahui pasti siapa yang menginisiasi lomba tiap bulan Agustus. Namun setiap permainan konon memiliki makna yang erat dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia masyarakat melakukan berbagai macam kegiatan dan perlombaan menjelang dan setelah perayaan Kemerdekaan RI, yang salah satunya adalah Lomba Panjat Pinang.

Lomba panjat tiang merupakan salah satu permainan yang seru dan kompetitif dalam tradisi memperingati hari nasional.
Berasal dari kata Belanda De Klimmast yang berarti (tiang panjang), kami orang Indonesia menyebut permainan ini Panjat Pinang. Kelompok pemuda yang terdiri dari 7 orang, Untuk mencapai puncak, masing-masing kelompok mendukung pemanjat berikutnya dengan mengaitkan lengannya ke tiang dan seterusnya.

BACA JUGA:HUT RI Ke- 78, 597 Anak Binaan dan Tahanan Lapas Kelas IIA Rantauprapat Memperoleh Remisi

Akhirnya, orang yang mendaki selanjutnya akan menginjak lengan dan mereka harus terus berjalan hingga mencapai puncak.
Hadiah dipasang di bagian paling atas tiang. Hadiah akan bervariasi seperti makanan ringan, mie instan, dan uang.

Iwan selaku tokoh pemuda pengusaha limbah kain majun, Desa Sindang Jaya yang menginisiasi acara Hut kemerdekaan RI yang Ke 78. Mengatakan "tujuan pertamanya menjalin silaturahmi berkumpul satu kesatuan untuk lomba memperingati kemerdekaan RI. Panjat pinang adalah hiburan tahunan saat menyambut kemerdekaan sehingga menjadi salah satu tradisi yang sudah lama dipertahankan baik sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia, dan menjadi lomba yang patut dijaga warisan dan dilestarikan oleh budaya Indonesia," tutupnya. Kampung Dampit, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Jaya, Tangerang-Banten, Kamis, 17 Agustus 2023

BACA JUGA:Kapolres Lebak Hadiri Acara Pemberian Remisi Umum di Lapas kelas III Rangkasbitung

Jika kita paham akan semboyan Bhineka Tunggal Ika, tentu akan dipahami bahwa perbedaan bukanlah untuk saling membenci, tetapi untuk saling memberikan dukungan dan menjaga ikatan kuat antar sesama manusia walau berbeda. Antusias masyarakat setempat sangat senang menyaksikan lomba panjat pinang ini, banyak orang yang memaknai lomba ini secara beragam, misalnya gotong royong, saling menyemangati, kerja keras, tekun, kesabaran. Adapun panjat pinang dimaknai sebagai perwujudan untuk meraih cita-cita. Setiap peserta panjat pinang menginginkan hadiah yang sudah digantungkan di puncak.

Kunci utama dalam meraih hadiah dalam lomba panjat pinang adalah kekompakan, kebersamaan, ketangkasan, kelincahan dan juga ketepatan dalam memanjat batang pohon yang licin.***

Sumber: