Memaksimalkan Potensi Siswa Melalui Practical Science

Memaksimalkan Potensi Siswa Melalui Practical Science

Foto : Siswa dari Canggu Community Schools Bali sebagai Pemenang Cambridge Upper Secondary Science Competition 2019 Jakarta, AktualNews - Pendidikan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) semakin menjadi bagian penting dari kurikulum dalam membantu mempersiapkan generasi muda melalui keterampilan dan pemikiran kritis yang dibutuhkan untuk industri 4.0. Namun, laporan PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018 menempatkan Indonesia di peringkat 74 dari 79 negara OECD untuk kemampuan siswa di bidang STEM . Jadi, bagaimana sekolah-sekolah di Indonesia dapat menanamkan pengetahuan dan keterampilan di bidang membaca, matematika, dan sains untuk membantu generasi muda menghadapi tantangan kehidupan nyata? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, menanggapi laporan PISA dengan menekankan pentingnya memiliki guru yang terampil dengan sumber daya untuk dapat meningkatkan kompetensi STEM siswa dan meningkatkan motivasi dalam mempelajari mata pelajaran STEM. Lebih lanjut, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, Totok Suprayitno menambahkan, infrastruktur sekolah (termasuk akses ke peralatan dan laboratorium) dan pendekatan pengajaran merupakan faktor utama yang membentuk keinginan siswa untuk lebih partisipatif selama proses belajar. Salah satu cara untuk melibatkan siswa dalam sains adalah dengan memberi kesempatan siswa untuk secara langsung melakukan percobaan sains. Sains adalah mata pelajaran praktis dan penelitian menunjukkan bahwa kesuksesan dalam studi ilmiah di masa depan, atau karier ilmiah, membutuhkan keterampilan praktis yang baik. Everyday Science, sebuah sumber digital baru dari Cambridge International yang telah dirancang dan diluncurkan untuk memicu semangat siswa dalam pembelajaran praktis pada sains. Melalui sumber digital ini, siswa dapat melakukan penyelidikan ilmiah di rumah dengan menggunakan bahan yang tersedia tanpa memerlukan peralatan laboratorium. Hal itu dikembangkan saat terjadi lockdown Covid-19 untuk memperkuat pembelajaran konsep-konsep ilmiah penting dalam lingkungan pembelajaran daring di rumah. Perkembangan baru lain untuk menginspirasi minat siswa pada STEM adalah peluncuran kembali Cambridge Upper Secondary Science Competition yang dapat diikuti siswa untuk melengkapi studi akademis mereka. “Kami sangat bersemangat untuk meluncurkan kembali kompetisi ini kepada pelajar di Indonesia setelah adanya pandemi selama beberapa tahun ini. Peserta dari seluruh dunia membentuk tim untuk menyelidiki topik yang diminati melalui kerja praktik dan metode ilmiah. Ini adalah kesempatan yang menarik bagi para siswa untuk mengembangkan keterampilan utama seperti pemikiran kritis, pemecahan masalah dan kolaborasi, sambil menguji diri mereka sendiri di hadapan pelajar lain dari seluruh dunia. Kami ingin kompetisi ini memicu semangat siswa terhadap sains dan menunjukkan apa yang telah mereka pelajari,” jelas Clare Wilkes, Development Manager Cambridge International. Pada tahun 2019, hampir 260 sekolah di seluruh dunia berpartisipasi dalam kompetisi tersebut dan tim dari India menjadi pemenang di antara tim lain dari seluruh dunia. Di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik, satu tim Indonesia dari Canggu Community Schools, Bali memenangkan penghargaan emas untuk proyek mereka yang berjudul “Bagaimana perbedaan konsentrasi cairan asam akan memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme” atau "How do different concentrations of acidic liquids affect microorganism growth” yang merupakan sebuah pencarian alternatif lebih sehat untuk pengawet makanan dan produk pembersih, sebagai solusi potensial untuk masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan di Indonesia dan dunia. Kompetisi 2023 baru saja dimulai dan siswa di Indonesia siap untuk menghadapi tantangan dan melihat apakah mereka dapat dinobatkan sebagai pemenang kategori Terbaik di Dunia atau Best in the World. Sebagai kesimpulan, sangat penting bagi siswa untuk memiliki paparan langsung terhadap sains dan mata pelajaran STEM lainnya untuk membantu membangun semangat dan kepercayaan diri mereka pada apa yang secara tradisional dianggap sebagai mata pelajaran yang lebih menantang. Dengan dukungan inisiatif seperti Cambridge Upper Secondary Science Competition dan Everyday Science, guru dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk peluang karir yang akan dibawa oleh Industri 4.0. [Red/Akt-23]   AktualNews

Sumber: