Rekayasa Membawa Derita

Selasa 23-12-2025,19:30 WIB
Reporter : Hans SW
Editor : Admin

Dan kemudian, aku tidak tahu lagi apa yang terjadi. Aku hanya tahu aku telah melakukan sesuatu yang tidak bisa aku kembalikan. Aku telah membuat tanda tangan palsu, dan aku harus siap untuk menghadapi konsekuensi dari tindakan kuar. 

Aku terbangun dari tidur, merasa seperti telah tidur selama berjam-jam. Aku membuka mata, melihat sekeliling ruangan. Aku merasa seperti sedang dalam mimpi, tapi aku tahu aku tidak sedang bermimpi.

Aku berdiri, berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajah. Aku melihat cermin, melihat wajahku yang lelah. Aku merasa seperti telah melakukan sesuatu yang salah, tapi aku tidak tahu apa itu.

Aku kembali ke ruang tamu, melihat amplop yang telah aku kirim kemarin. Merasa seperti sedang menunggu sesuatu, tapi aku tidak tahu apa itu.

Tiba-tiba, pintu rumahku dibunyikan. Aku merasa seperti sedang dikejutkan. Aku berjalan ke pintu, membuka pintu itu.

Di depan pintu, ada dua orang polisi. Aku merasa seperti sedang dikejutkan lagi. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi aku tahu aku harus siap untuk menghadapi apa pun.

"Siapa nama kamu?" salah satu polisi bertanya.

Aku merasa seperti sedang terjebak. Tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku hanya tahu aku harus siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Aku merasa seperti sedang terjebak dalam situasi yang tidak bisa aku kontrol. Aku mencoba menjawab pertanyaan polisi, tapi suaraku bergetar.

"Nama saya... saya tidak tahu apa yang sedang terjadi," aku menjawab, mencoba menenangkan diri.

Polisi itu melihatku dengan mata yang tajam. "Kami mendapatkan laporan tentang tanda tangan palsu yang dibuat atas nama Siti Siska Lestari. Kami ingin tahu apakah kamu tahu sesuatu tentang itu."

Aku merasa seperti sedang dikejutkan lagi. Tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku hanya tahu aku harus siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

"Aku... aku tidak tahu apa-apa tentang itu," aku menjawab, mencoba menyembunyikan kebenaran.

Polisi itu tidak percaya. "Kami memiliki bukti bahwa Anda adalah orang yang membuat tanda tangan palsu itu. Anda harus ikut kami ke kantor polisi untuk diinterogasi."

Aku merasa seperti sedang terjebak. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.  Hanya tahu aku harus siap untuk menghadapi konsekuensi dari tindakan kuar.

BACA JUGA:Senyum yang Mengoyak Hati

Tags :
Kategori :

Terkait