Medan, AktualNews - Dinas Kesehatan Medan menangani kasus flu singapura. Namun data kasus ini masuk golongan ISPA. Hal itu dibenarkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Medan, dr Pocut Fatimah Fitri Mars.
“Ada ya tapi tidak secara spesifik didata karena datanya masuk ke data ISPA karena tidak bisa dipisahkan penyebabnya dan kasus telah dilayani. Nah, untuk pengawasan terkait flu singapura kita kerahkan surveilans kesehatan kita. Bila dijumpai ada peningkatan kasus seperti influenza ini maka kita lakukan penyuluhan ke orang tuanya,” katanya, Jumat (10/11/23).
Adapun untuk ciri-ciri dari penyakit ini sama seperti penyakit menular lainnya yakni berawal dari penularan virus melalui saluran nafas. Ada banyak sariawan pada mulut anak dan bintik-bintik merah pada kaki dan tangan.
BACA JUGA:Diseminasi Audit Kasus Stunting Untuk Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Labuhanbatu
Dalam masalah ini, masyarakat diminta untuk mengenakan masker, terkhusus di musim pancaroba. Lakukan jaga jarak dan rutin cuci tangan dengan sabun di air mengalir.
“Sebab penularan ini dari udara melalui saluran nafas. Sehingga kasus-kasus penyakit menular ini meningkat di masyarakat. Begitupun yang kita khawatirkan adalah pada penyakit lebih berat seperti difteri pada anak-anak. Makanya terus kita mengimbau pada masyarakat ya melakukan pencegahan-pencegahan tadi. Intinya bila ada kasus pada anak jangan terlambat mengobatinya segera ke fasilitas kesehatan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinkes Kota Medan mengimbau masyarakat untuk melakukan kewaspadaan terhadap penyakit menular seperti batuk, pilek, ISPA dan flu singapura serta penyakit lainnya di musim pancaroba yakni peralihan musim panas ke musim penghujan seperti saat ini.
BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan, Pemkab Labuhanbatu Gelar Upacara dan Ziarah ke Makam Pahlawan
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 41 Puskesmas di Medan, kenaikan angka untuk penyakit menular seperti batuk, pilek atau juga ISPA meningkat
“Tercatat untuk kasus ISPA di Kota Medan pada Juli 21.290 kasus, namun di Agustus 27.271 kasus. Lebih kurang kenaikan 20%. Nah di September tercatat ada 28.132 kasus. Lalu kita mendengar juga angka kunjungan pasien meningkat pada bulan-bulan itu,” terangnya.***