Suta Widhya: Dari Sebutan ‘Kadrun’ (Kadal Gurun) Akan Jelas Anak dan Cucu PKI

Suta Widhya: Dari Sebutan ‘Kadrun’ (Kadal Gurun) Akan Jelas Anak dan Cucu PKI

Jakarta, AktualNews-Bila Panglima TNI anggap bahwa keturunan PKI bukan ancaman sehingga sah-sah saja untuk ikut seleksi masuk sebagai prajurit TNI, maka hendaknya menjadi kewaspadaan nasional bagi umat Islam. Mungkin dalam suatu waktu kerja keras umat Islam dibutuhkan lagi jika terjadi "sejarah terulang kembali". "Mengapa perlu diingatkan sebagai kewaspadaan nasional ini? Karena di lapangan para keturunan PKI itu tetap mengibarkan dendam kesumat mereka."Tutur Pengamat Hukum Politik Suta Widhya, Rabu(13/4) pagi di Jakarta. " Lihat saja, PKI dahulu (pra 1965) punya cara untuk menghina Rasulullah SAW dan Umat dengan mengolok-olok orang Arab dengan sebutan Kadal Gurun atau disingkat 'Kadrun'."Lanjut Suta. Menurut Suta, bila ada fenomena di era rezim Jokowi ini mewabah istilah "Kadrun" sering diucapkan oleh para buzzer, netizen dan personal lainnya itu bukan sesuatu yang baru. Tapi itu adalah idiom lama bikinan orang-orang Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai penyebutan atau olok-olok mereka terhadap Rasulullah SAW dan umat Islam. Sehingga umat Islam bisa dengan telaten menyimpan siapa saja bersuara sejenis PKI maka bisa diduga mereka adalah keturunan PKI, minimalis keturunan simpatisan PKI. Karena "buah tidak jatuh jauh dari induknya. Kaum Komunis itu tahu, Rasulullah SAW, Nabinya umat Islam berasal dari Jazirah Arab yang banyak Gurun pasirnya sehingga mengambil idiom kadal gurun (Kadrun) sebagai ejekan kepada umat Islam yang tujuannya untuk merendahkan. Kita semua tahu bahwa agama Islam diturunkan oleh Allah SWT pertama di tanah Arab, karena itu sebutan 'kadal gurun' mereka lontarkan sebagai olok-olok, selain mereka menghina Islam sebagai 'agama Arab'. Kami pikir hendaknya tidak usah gusar di WA di sebut Kadrun sehingga jadi jelas kita sedang berhadapan dengan siapa? Tentu dengan mudah mereka kita bisa masukan ke dalam golongan JANCUK ( Jalinan anak-cucu komunis),direkrut dan hasil dari penggalangan neo PKI pengusung paham liberal, sekuler, sekuler militan, dan kaum anti Pancasila yang selalu berupaya menghapus Pancasila dari negeri ini. [ Red/Akt-01 ]   AktualNews

Sumber: