Menjadi Orang Tua Bijak Dalam Sudut Pandang Islam

Menjadi Orang Tua Bijak Dalam Sudut Pandang Islam

Bandung, AktualNews - Masih ada orang tua yang kurang puas dengan kesuksesan anaknya karena terobsesi dengan angan yang jauh lebih tinggi dari kenyataan dan kurang bijak dalam merangkai dan menterjemahkan permasalahan yang ada pada anak sehingga kontradiksi dengan solusi yang tepat. Secara kodrati orang tua memiliki peran dominan terhadap anaknya yang merupakan amanat dan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak. Keluarga merupakan "sekolah" tempat pendidikan pertama sebagai pusat untuk membentuk kebiasaan, mencari pengetahuan dan pengalaman.Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra., sesungguhnya Nabi Saw. bersabda, مِنْ حَقِّ الْوَلَدِ عَلَى الْوَالِدِ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ: أَنْ يُحْسِنَ اِسْمَهُ إِذَا وُلِدَ، وَيُعَلِّمَهُ الْكِتَابَ إِذَا عَقَلَ، وَيُزَوِّجَهُ إِذَا أَدْرَكَ. “Hak anak dari orang tuanya ada tiga, (yaitu) diberikan nama yang baik ketika lahir, diajarkan Al-Qur’an ketika sudah berakal ( tamyiz), dan menikahkanya ketika sudah menemukan". Dari hadis ini dijelaskan bahwa kewajiban orang tua meliputi keseluruhan dari kebutuhan anak baik secara fisik maupun psikologis anak, terutama orang tua harus sejak awal membangun karakter anak menjadi manusia yang lebih dekat dengan agama. Bukan hanya selalu memberikan tekanan pada masalah prestasi dan tujuan kita sebagai orang tua. Orang tua tidak hanya sekedar menasehati, memerintah atau bahkan hanya membentak dan menyalahkan tetapi yang paling efektif adalah memberikan keteladanan dan pembiasaan terhadap kebaikan-kebaikan. Sejak awal anak diajarkan untuk bisa menerapkan syariat, karena jika terlambat, kelak penyesalan yang didapat. Lebih baik bersusah-payah mendidik anak selagi belia, daripada syaitan yang lebih dahulu merenggut hatinya. عن عمرو بن شعيب، عن أبيه، عن جده -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: مُرُوا أولادَكم بالصلاةِ وهم أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، واضْرِبُوهُمْ عليها، وهم أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ في المَضَاجِعِ Dari Amr Bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Perintahkan anak-anakmu melaksanakan sholat sedang mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena tinggal sholat sedang mereka berusia 10 tahun dan pisahkan antara mereka di tempat tidurnya." Hadits ini, kata Abdul, menjelaskan bagaimana mendidik agama pada anak-anak, pendidikan agama diberikan kepada anak sejak kecil, sehingga nanti usia dewasa perintah-perintah agama dapat dilakukan secara mudah dan ringan. Selain itu sejak awal anak seharusnya dididik agar memiliki Budi pekerti yang baik عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ؟ قَالَ: "أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا" Diriwayatkan pula dari Ata, dari Ibnu Umar, bahwa pernah ditanyakan kepada Rasulullah Saw., "Wahai Rasulullah, manakah orang mukmin yang paling utama?" Rasulullah Saw. menjawab: Orang yang paling baik akhlaknya dari mereka. Salah satu bagian terpenting dari pembentukan ahlak pada anak adalah dengan menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan memberi keteladanan yang baik. Selain itu sebagai orang tua harus bisa memahami karakter dan kepribadian anak serta mengetahui harapan dan kemauan anak. Sehingga orang tua dapat menerima dan mensyukuri apapun dan berapapun yang telah diraih oleh anak. Terlebih lagi sebagai orang tua harus bisa mengakui keterbatasan diri sebagai pendidik bagi anak. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, dan mohon maaf jika dalam penulisan banyak terdapat kesalahan.(Red/Akt-21/Fitri herawati)   AktualNews

Sumber: