Bionarasi

Bionarasi

Jakarta, AktualNews-Omenk nama pena dari Siti Rohmah. Ia juga Biasa dipanggil Omenk di real life. Lahir di Bekasi, 13 Maret 2005. Dia adalah anak perempuan pertama, penggemar Exo dan NCt. Hobinya membaca, memasak dan mendengarkan musik. Sejak sekolah dasar dia suka berkhayal lalu menuangkannya di atas lembaran binder dalam bentuk tulisan tangan. Saat kelas 9 SMP keinginannya untuk menulis cerita mulai muncul dengan didukung penuh oleh teman dekatnya yang telah memperkenalkannya pada aplikasi bernama Wattpad. Keinginannya itu baru diwujudkan pada November 2019. Sejak saat itu dia berusaha konsisten dengan update cerita dua hari sekali. Kalian bisa menemukannya di Instagram @Omenk198 dan Wattpad @_Omenk198 *** Prolog Istiqlal dan Katedral Akhirnya, aku pergi dihempas waktu. Tersisih oleh perjalanan yang ber stagnasi. Di tengah keramaian yang meracuni raga, ada sesal dalam lorong detik yang imajiner. Delusi mengubah segala angan menjadi duka. Seperti jarum kecil yang berputar pada arloji. Tetapi pada akhirnya tetap saja berhenti. Ini aku, gadis yang sangat membenci kehidupanku sendiri. Yang benci pada seluruh dunia dan orang yang berada di sekitarku. Jika boleh memilih takdir, aku tidak ingin dilahirkan seperti ini, dilahirkan berbeda dengan yang lain. Aku tidak ingin dilahirkan sebagai gadis Albino, yang dari ujung kepala hingga ujung kaki, semuanya putih. Kadang aku menganggap aku ini manusia apa hantu? Kulitku akan terbakar jika sinar matahari menyentuhku. Mata merahku selalu saja menjadi bahan olok-olokan orang di sekitarku. Padahal, aku ingin seperti kalian. Bercanda tawa dan berderai kebahagiaan. Berlarian di bawah teriknya matahari, tetapi itu semua hanya mimpi belaka untukku. Nyatanya, aku hanya bisa berdiam di rumah, membaca buku dan mendengarkan musik. Semua menjauhiku mulai dari teman sekolah, teman main di rumah bahkan beberapa tetangga juga enggan untuk mendekatiku karena aku berbeda. Mulai saat itu, aku sangat membenci dunia, sama halnya ketika dunia membenciku. Aku tak pernah percaya bahwa Tuhan itu ada. Silahkan kalian jika ingin mengatakan aku ini munafik atau apapun itu. Aku pun menganggap aku ini adalah orang yang paling berdosa karena tak menganggap Tuhan ada. Tapi, itulah adanya. Tuhan sangat tidak adil bagiku. Dia membuatku berbeda dengan yang lainnya. Dia tidak menyayangi ku. Hingga akhirnya aku bertekad untuk berubah. Aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa. Aku bisa seperti yang lain, aku bisa hidup normal seperti yang lain. Tapi, tidak di sini tempatnya. Tidak di negeri yang manusianya hanya bisa menyindir dan menyinyir tanpa mereka ketahui apa masalahnya. Aku memilih pergi sejauh mungkin. Ke tempat yang lebih layak untuk aku tempati. Tempat yang mengubah diriku menjadi gadis yang tangguh, gadis yang ceria dan bahagia. Namun, yang namanya takdir tetaplah takdir. Sejauh apapun kita pergi, hingga akhirnya kita akan tetap pulang pada kampung halaman bukan? Setelah lama aku berkelana di negeri orang. Akhirnya aku kembali pulang ke negeri hijau ku ini. Hingga akhirnya kisahku kembali di mulai di negeri ini. [ Red/Akt-01 ]   AktualNews

Sumber: