Tradisi Mudik, Hanya di Hari Lebaran Jakarta Lengang
Jakarta, Aktual News- Setiap hari kita disuguhkan dengan pamandangan mecet di Ibukota, hal ini menjadi bagian dari aktivitas kita. Kemacetan, dan keluhan ini hampir menjadi santapan kita setiap harinya. Pemerintah sudah berbagai upaya mengatasi kemacetan di Jakarta dari pembangunan infrastruktur jalan hingga penambahan fasilitas kendaraan umum yang bersekala besar dan membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mengatasi kemacetan tersebut. Ironisnya kemacetan yang terjadi justru tidak pernah usai, hingga julukan yang terlontar dari masyarakat keluar, " Kalau tidak macet bukanlah Jakarta ". Masyarakat Ibukota baru bisa menikmati suasana lengang di Jakarta hanya pada saat moment Idul fitri saja, dimana para pendatang yang bermukim dan bekerja di Jakarta melaksanakan tradisi " Mudik " untuk bersilaturahmi bersama sanak famili di kampung halamannya, tak lepas dari semua itu kemacetan merupakan pemandangan yang menjadi pelengkap saat suasana lebaran maupun hari biasa. Fenomena ini terjadi setiap tahunnya dan sudah menjadi tradisi, tak bisa menghitung berapa jiwa warga pendatang di Jakarta yang mencari nafkah dan tinggal di Ibukota karena saya bukan ahlinya namun berapapun jumlahnya yang menjadi permasalahan adalah sekembalinya para warga dari kampung halaman. Sudah pasti dengan aktivitas yang kembali normal Jakarta akan kembali menjadi tempat perjuangan semua warga yang melakukan aktivitas dengan kemacetan. " Kemacetan " merupakan kata yang membuat telinga kita terasa sesak mendengarnya belum lagi dengan permasalahan kedua yaitu arus balik warga yang membawa sanak famili untuk bermukim di Jakarta tentu menjadi masalah yang bukan baru bagi saya, karena ini adalah masalah lama yang akan terus berulang setiap tahunnya. Bagaimana mengatasi masalah ini ? tentu menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk mencari solusi mengatasi permasalahan tersebut. Kalau saya bisa berandai Jakarta seperti moment hari Raya Idul Fitri setiap hari tentu kemacetan akan lancar namun tentunya akan berdampak juga dengan perputaran ekonomi, karena setiap sudut di Jakarta merupakan perputaran perekonomian baik skala kecil maupun besar. Intinya semua saling berkaitan dan memberikan distribusi walau tentunya akan menjadi masalah di satu sisi, solusinya mungkin mengurai kemacetan dikelola dengan profesional oleh pihak terkait dan kependudukan yang diatur serapih mungkin untuk ditata agar Jakarta sebagai jantungnya roda perekonomian berjalan sesuai yang diharapakan semua pihak.[ Red/Akt-01 ] UG DANI Aktual News
Sumber: