Data Penerima Bansos Kamensos Desa Pasir Gintung Dipertanyakan oleh Ketua Padepokan Pada Kembang

Data Penerima Bansos Kamensos Desa Pasir Gintung Dipertanyakan oleh Ketua Padepokan Pada Kembang

Jayanti, Aktual News-Carut marut data Penerima bantuan sosial tunai dari Kementrian sosial kali ini di Protes langsung oleh Mas Adi Candra pimpinan padepokan Pada kembang dari desa Pasir gintung Jayanti pada senin pagi (13/07/2020). Mas Adi Candra atau yang di kenal dengan panggilan Kanda Resih mendatangi kantor desa pasir gintung mengatas nama kan warga masyarakat yang nama nya tak terdata di data penerima Bst Kamensos dan Blt DDS pusat. Datang dengan hanya di kawal satu orang pengawal yang berseragam KNPI, Kanda Resih Protes data penerima bansos yang menurut nya perlu di Verifikasi lagi ke depannya, sebab banyak nama penerima bansos tapi orang nya sudah meninggal dunia," Orang yang sudah meninggal itu harus di kirimi Doa bukan di kirim uang bansos " Kata nya diselingi tawa. Masih menurut Kanda resih mestinya pemerintahan desa harus bisa mengusulkan agar orang yang sudah meninggal di data kembali atau di verifikasi, jika ahli waris ternyata orang mampu dan berada kan bisa di alihkan kepada warga yang tak mampu dan membutuhkan. Padepokan Pada kembang yang berlokasi di Kampung kalong desa Pasir gintung selama ini selalu mempertahankan seni budaya asli Banten yaitu Silat dan debus, maka nya tak heran pada waktu menyampaikan Protes nya di sesi akhir Kanda resih berkenan menunjukan aktraksi nya memakan silet di hadapan para awak media yg kebetulan hadir di situ, menurut Kanda resih ini adalah debus sengaja ia beraktraksi hanya mengingat kan kepada kita bahwa seni budaya banten harus tetap dilestarikan di Banten dan Nusantara. Sementara itu Sekdes desa pasir Gintung A.Aliyasa memberikan klarifikasinya atas protes yang disampaikan secara resmi oleh ketua padepokan pada kembang, menurut Aliyasa diri nya sangat berterima kasih sekali atas kedatangan Kanda resih yang mengatas namakan masyarakat desa dan dengan begitu pihak desa yang di wakili bisa memberikan klarifikasi nya secara tepat dan jelas. " Saya paham banyak sebagian masyarakat yang belum paham dan Miss communication dengan apa yang telah aparat desa lakukan selama masa pandemi covid'19 ini, sebenar nya saya sampai begadang di kantor desa hanya untuk memilah milah data agar masyarakat yang masuk kriteria penerima bansos bisa merasakan bantuan tunai dari pemerintah itu" jelas Aliyasa . Masih menurut Aliyasa selaku Sekdes di desa itu " Awal nya kami di minta data oleh kabupaten tentang Warga yang masuk dalam katagori miskin dengan 14 kriteria antara lain Rumah nya ukuran 2 kali 4, lantai nya masih tanah, tak mempunyai jamban dan makan nya cuma sehari 1 kali juga Tak punya listrik, nah untuk desa Pasir gintung sendiri mungkin yang masuk kriteria itu cuma 2 atau 4 rumah saja, akhirnya kami siasati dengan mengganti berita acara dengan nama terdampak covid'19 dengan harapan agar seluruh masyarakat terdata " kata Aliyasa. Lebih jauh Aliyasa pun memaparkan bahwa diri nya sudah mendorong data sebanyak 1118 kk dan itu awal nya sebelum ada tambahan dari Jps 250 KK, " Nah.. setelah seminggu berlalu baru PKH mengirim data ke kami setelah itu turun dari kamensos sebanyak 161 KK jadi jumlah nya cuma 350 kk , jadi seperti mencari jarum ditumpukan jerami itulah ibarat nya persoalan yang kami hadapi " katanya mengakhiri klarifikasi nya [ Red/Akt-15 ] Mulyadi Aktual News

Sumber: