Sejarah Islam Bumi Nusantara di Jawa Barat

Sejarah Islam Bumi Nusantara di Jawa Barat

(Kh.Said Aqil Siroj) Jakarta, Aktual News KH.Said Aqil Siroj, Orang yang pertama kali membawa Al-qur’an kepulau jawa adalah Syach Subakir atau Syach Ahmad Subakir, membawa al-alqur’an di perkenalkan kepada Ratu Sima Raja kalingga di Jepara  terang kh.Said aqil siroj. Mesti Ratu Sima atau Raja Kalingga tidak memeluk agama islam secara eksplisit, tetapi memahami kandungan islam yaitu islam al-qur’an , kandungan al-qur’an tentang ke adilan. Maka, Ratu Sima Kalingga Jepara terkenal dengan sebutan Ratu yang Paling Adil atau seadil-adilnya, yang masyarakatnya diberikan kebebasan untuk memeluk agama islam. Kemudian lanjutnya, Syach Subakir , mempunya tugas mengikat mahluk-mahluk jahat yang ada di jawa. Semua di ikat dengan rantai dan di buang ke pantai selatan, Kecuali dua mahluk yang tidak mengganggu islam dan tidak mau di buang ke pantai atau laut selatan. Yaitu,Sang Hyang Semar dan Sang Hyang Togog. Lanjutnya, mahluk ini tidak masuk islam dan tidak memusuhi islam. Kemudian, ulama’ yang membawa islam ke nusantara berikutnya adalah Syach Riassiddin annisabari yang terkenal dengan sebutan Mbah Wasil, Beliau membawa kitab al-asror , dan di ajarkan kepada Raja Jaya katwang – jaya boyo Raja Kediri doho Kediri. Maka terkenal dengan sebutan Ramalan Jaya Baya , yang sebenarnya terjemahan dari kitab al-asror atau kitab rahasia-rahasia. Yang dibawa Mbah wasil, Kuburanya ada di belakang Masjid Setono kedong Kota Kediri dan Syach Subakir kuburanya ada di Goa selatan. Kemudian selanjutnya, di susul dengan Da’i-da’i kejawa barat tahun 1410M oleh Al-syach Hasanuddin dari Cina atau terkenal dengan sebutan Syach Quro’ atau Qori’. Yang mengajar al-qur’an di desa renggas dengklok karawang. Punya murid yang salah satu muridnya adalah Subang larang putra dari Ki Gede Tapa atau Bandar atau Kepala Bandar pelabuhan Cirebon.Ki Subang larang ini Ciri-cirinya adalah KUTILANG atau Kuning,Tinggi dan Langsing. Ucap Kh.Said Aqil Siroj, Sulit untuk mencari orang seperti beliau ( Ki subang Larang ). Lanjutnya, Suatu ketika , Raja Siliwangi yang beragama Budha mendengar ada agama islam, agama baru. Berangkat dari itu, raja siliwangi berucap akan membunuh jika bertemu dg khiayi itu ( KiSubang Larang). Suatu ketika berangkat dari bogor ke utara sampailah disana Bogor, mendengar suaranya KiSubang sedang membaca al-qur’an sang Raja terkagum-kagum, tanpa berpikir panjang sang Raja ingin melamar Khiayi tersebut (Kisubang Larang) dan setuju mesti harus masuk atau memeluk agama islam, sang Raja setuju dengan mas kawin Lintang kerti atau ( tasbih ). Sang Raja bergegas keluar rumah dan ingin terbang mencari Lintang Kerti atau tasbih. kejadian aneh sang Raja tidak bisa terbang mesti biasanya bisa terbang , dengan mengucap Hong langsung terbang tapi ini tidak bisa terbang. Diketawai dengan Syach Quro’ karna tidak bisa terbang. Kemudain Syach Quro’ berkata kalua mau terbang bacalah Bissmillahirrohmanirrokhim dan di teruskang dengan ucapan Hong, kemudian bisalah terbang tidak lama kemudian kembali dengan membawa tasbih, dan tidak lama akhirnya terjadilah perkawinan antara Raja Pajajaran yang beragama Budha dan Raja Prabu siliwangi KiSubang Larang, selanjutnya berkambanglah agama islam di bumi nusantara jawa barat.Kh.Said Aqil Siroj.[Red/Akt-28]   Penulis ; Ogan_Jpr Aktual News Sumber Pbnu : Nu Chanel

Sumber: