Diduga Penyaluran Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) Desa Pesanggrahan Kecamatan Solear Tidak Sesuai dan Disunat

Diduga Penyaluran Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) Desa Pesanggrahan Kecamatan Solear Tidak Sesuai dan Disunat

Solear, Aktual News- Di kutip dari salah satu media online kab Tangerang yang memberitakan desa Pasanggrahan kecamatan solear telah menyalurkan bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) pada tanggal.7- 6 - 2020.Sebesar Rp 600.000 ( Enam ratus ribu rupiah ) untuk 279 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak pandemi covid-19 yang tersebar di 69 Rt dan 12 Rw Ds Pasanggrahan kecamatan solear.Dengan total bantuan sebesar 167.400.000,-( Seratus enam puluh tujuh juta empat ratus ribu rupiah).Bantuan Langsung Tunai (BLT)tersebut bersumber dari Dana Desa T.A 2020 tahap pertama sebesar 30 persen dari total Anggaran dana desa (DD).Jika BLT sebesar 30 persen bersumber dari (ADD)untuk BLT bagi warga yang terdampak pendemi covid-19 untuk tahap pertama.Jika BLT Tersebut bersumber dari ADD T.A 2020.Anggaran tersebut dari hasil pendapatan transfer sebesar Rp 3.005.566.812.00(Tiga miliar lima juta lima ratus enam puluh enam ribu delapan ratus seribu dua ratus rupiah) bantuan tersebut diduga tidak sesuai. Dugaan tersebut berdasarkan temuan di lapangan dan hasil wawancara awak media AktualNews dengan beberapa ketua Rt.Dan ketua Rt membenarkan telah menerima tiga amplop dan masing-masing amplop berisi uang sebesar Rp 550.000(lima ratus lima puluh ribu rupiah)bukan enam ratus ribu rupiah. Jadi keseluruhan uang yang diterima oleh ketua masing-masing Rt sebesar 1.650 000,-(Satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah)jadi apa yang di katakan kades madrais selaku kades Pasanggrahan kecamatan solear melalui salah satu media online diduga ada unsur kebohongan publik dan pencitraan semata.menurut ketua umum LSM Gerhana Indonesia Inuar Gumay dengan adanya fakta dilapangan terkait bantuan langsung tunai kepada warga desa Pasanggrahan yang terdampak pandemi covid-19. Kades Pasanggrahan diduga bukan hanya sekedar pembohongan publik tapi ada unsur dugaan korupsinya ditambah lagi disetiap amplop di sunat sebesar Rp 50.000,-(lima puluh ribu rupiah)oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.Pemotongan tersebut menurut ketua Rt untuk administrasi entah administrasi apa yang di maksud oknum tersebut.Masih Menurut ketua umum LSM Gerhana Indonesia Inuar Gumay. Terkait Bantuan Langsung Tunai tersebut jika dikaji dan ditelaah maka disitu ada kerugian uang negara dengan rincian sebagai berikut 1. Bantuan langsung tunai tahap pertama sebesar Rp 600.000,- untuk 279 kpm yang tersebar di 69 Rt dan 12 Rw desa Pasanggrahan dan jika dikalikan Rp 600.000,- di kali 279 KPM = Rp 167.400.000,- untuk tahap pertama.jika melihat penjelasan diatas maka per Rt seharusnya menerima empat(4)amplop untuk KPM bantuan langsung tunai dari anggaran melalui DD/ADD. 2.faktanya masing-masing ketua Rt hanya menerima tiga (3)amplop dengan nominal masing-masing amplop sebesar Rp 550.000,-bukan Rp 600.000,- perKPM bantuan langsung tunai pandemi covid-19 yang tersebar di 69 Rt tersebut. 3.Fakta dan hasil dari wawancara awak media AktualNews kepada ketua Rt hanya menerima tiga(3)amplop untuk KPM bantuan langsung tunai dan jika di total 3 amplop x 69 Rt = 207 amplop bukan 279 amplop. Artinya 279 amplop dikurangi 207 amplop yang hilang atau diduga ditilep oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sebanyak 72 amplop dengan rincian nominal peramplopnya Rp 600.000,-Jadi kerugian uang negara untuk bantuan masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 diambil dari DD sebesar Rp 600.000,- x 72 amplop = Rp 43.200.000,-(Empat puluh tiga juta dua ratus ribu rupiah) 4. Belum lagi potongan Rp 50.000,-peramplop oleh oknum panitia bantuan langsung tunai terdampak pandemi covid-19 tingkat desa pasanggrahan kecamatan solear. Jika dijumlahkan uang yang di tilep 50.000,- x 207 = 10.35.000,-( sepuluh juta tiga puluh lima ribu rupiah)maka jika di satukan total kerugian uang negara untuk bantuan masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 ditingkat desa sebesar Rp 44.235.000,-(empat puluh empat juta dua ratus tiga puluh lima ribu rupiah)ini baru pencairan tahap pertama. Ketua umum LSM Gerhana Inuar Gumay sangat menyayangkan kejadian tersebut disaat masyarakat sedang menghadapi musibah terdampak pandemi covid-19 masihs ada oknum yang mencari celah demi keuntungan dari wabah pandemi covid-19 ini beliau juga akan membawa masalah ini pihak terkait.[Red-Akt-26]   Haryanto Aktual News    

Sumber: