Pejabat Daerah “EH” Diduga Hina Wartawan dan Anggota DPRK “Ujaran Kebencian”

Pejabat Daerah “EH” Diduga Hina Wartawan dan Anggota DPRK “Ujaran Kebencian”

Simeulue, Aktual News-Telah beredar sreenshot percakapan seorang oknum yang diduga sebagai pejabat daerah inisial "EH" di Simeulue, screenshot percakapan itu tampak terjadi disebuah grup whatsapp (SAS) diduga sebagai grup Simeulue Barat Alafan Salang, dengan dialeg dalam bahasa daerah dikawasan tersebut. Adapun ungkapan dalam screenshot itu yaitu : "Yakhuk Wartawannak wartawan dai termasuk anggota dprk betul2 dakhuk lagunokan mata kepala, proyek yambanak kan jabuteng ikharajokan aleng amabaan menunu mitem, mmg ruasni simpang batu ragi. Luar biaso yahuk manusianak, uharapkan mifeani sado anggita SAS dede ana sabe meea tanangmi, milau ekhek beserek. Bomen yakhuk e lababancak sabe ita, feami engen2 sabe amak, bofien serek mea2 falawa lele imbau" Screenshoot percakapan WhatsApp. apabila diartikan kedalam bahasa indonesia : "Wartawan2 itu wartawan taik termasuk anggota DPRK, betul2 tidak menggunakan mata kepala, proyek yang satu itukan yang sedang di kerjakan aleng amabaan menuju miteum, memang ruasnya simpang batu ragi, luar biasa manusianya, saya harapkan kepada semua anggota group SAS jangan tenang2 saja. Bicaralah, kalau begitu di injak2 terus kita, kalian diam2 saja, kalau cerita kalian setinggi Gunung Sibau". Adapun ungkapan diatas diduga kuat diucapkan/ditulis oleh insial EH yang merupakan pejabat daerah di Kabupaten Simeulue, hal itu dapat dibuktikan dengan memasukan nomor handphon dalam sceenshot tersebut ke aplikasi whatsapp dan langsung keluar foto inisial EH yang juga sebagai Bupati Simeulue itu. Adapun ungkapan yang diduga kuat mengandung narasi penghinaan dan ujaran kebencian kepada wartawan serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) tersebut diduga dilakukan pelaku pasca beredarnya berita yang tentang kunjungan anggora DPRK yang didampingi wartawan untuk memeriksa proyek pekerjaan pengaspalan yang selanjutnya kegiatan tersebut disebut-sebut menelan anggaran 12.8 Milyar lebih itu 'Fiktif" oleh anggota DPRK dalam siaran persnya. Menanggapi persoalan itu Rahmad, SH sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesian (PWI) Kabupaten Simeulue yang dikonfirmasi via whatsapp belum memberikan tanggapan. Demikian juga dengan ketua Komisi C DPRK Simeulue Ihya Ulumudin dan anggota komisi yang ikut pemerikasaan proyek tersebut yang dikonfirmasi awak media, hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapannya. [ Red/Akt-25/HS ]     Aktual News

Sumber: