Bupati Labuhanbatu Hadiri Sarasehan di Selat Beting
Labuhanbatu, Aktual News-Bupati Labuhanbatu H Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT bersama Kasdim 0209/LB, Wakil Ketua KTNA Provinsi Sumatera Utara H. Raya Pasaribu, Ketua Komisi Penyuluh Kabupaten Labuhanbatu H. Sudarwanto, Sesepuh Penyuluh H. Nukman Harahap dan Ketua KTNA Labuhanbatu Abdul Karim Hasibuan, SH serta para Ketua-Ketua KTNA dan Penyuluh se-Kabupaten Labuhanbatu serta Camat Bilah Hulu dan Kepala Desa Gunung Selamat menghadiri kegiatan Mimbar Serasehan KTNA Kabupaten Labuhanbatu yang berlangsung, di Lapangan Bolakaki Dusun Siluang I Desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara, Kamis (12/12/2019). Pada acara Mimbar Serasehan KTNA Kabupaten Labuhanbatu ini Bupati Labuhanbatu H.Andi Suhaimi Dalimunthe mengatakan ada salah satu inovasi Labuhanbatu yang mendapat predikat inovasi terbaik di Indonesia yakni lahan padi di Desa Selat Beting yang dulunya hanya bisa panen satu kali dan kita berupaya untuk menghasilkan panen sebanyak 3 kali, Pemkab memberikan pupuk, bibit dan obat-obatan gratis, dan apabila mengalami gagal panen akan diasuransikan, untuk luas 1 hektar diganti rugi sebesar 6 juta rupiah, dan alhamdulillah hasilnya luar biasa sebanyak 6-8 ton per hektar. Karena itu merupakan program Nasional rencanannya akan di tanam sawit dilahan seluas sekitar ribuan hektar bukan CPO tetapi biodiesel yang akan dikelola pemerintah pusat nantinya. Katanya lagi, Jumlah luas sawah di Labuhanbatu ada 18 ribu hektar semua di asuransikan dengan dana APBD, sehingga masyarakat tidak ragu untuk menanam padi. Dan alat-alat pertanian juga lengkap salah satunya 10 unit mesin pemanen padi bantuan dari Kementerian Pertanian. Saat ini bukan hanya penyuluh yang berangkat study tetapi petani langsung semua difasilitasi termasuk uang saku, dan di tahun 2020 ada sebanyak 150 orang petani yang rencanannya akan berangkatkan ke Provinsi Jawa Barat, jelas Andi Suhaimi. Ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Labuhanbatu Abdul Karim Hasibuan SH menjelaskan, KTNA adalah suatu organisasi profesi independen Indonesia yang terorientasi disektor pertanian berbasis agribisnis teknologi dan lingkungan hidup di pedesaan. “KTNA terdiri dari komunitas petani dan nelayan yang terpilih untuk mewakili daerah yang memiliki kualifikasi dalam kemampuannya masing-masing dan punya karakter dalam pembangunan ekonomi nasional khususnya dalam bidang agribisnis,” jelasnya. Katanya, Organisasi KTNA ada di Provinsi dan juga Kabupaten serta Kecamatan, mimbar sarasehan adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya difasilitasi oleh Dinas Pangan, forum ini adalah forum silahturahim antara petani, nelayan dengan pemerintah dan instansi terkait. Kadis Pangan Labuhanbatu Syarifuddin Harahap SP, menyampaikan jika seorang penyuluh ikhlas membangun pertanian minimal anaknya dapat bersekolah dengan baik. Harapan saya para petani pantang mundur, semoga pertanian bisa meningkatkan pendapatan perkapita. “Kami berharap kepada anggota DPR jika ada anggaran untuk petani jangan di coret-coret, kepada rekan-rekan khusus Kepala Desa Gunung Selamat, bapak pantas berjuang mengumpulkan petani disini sebab bapak juga Sarjana Pertanian,” ungkapnya. Ketua Komisi Penyuluh Labuhanbatu H. Sudarwanto, SP menuturkan, sarasehan adalah tempat untuk menukar pendapat, jadikan ini kesempatan berangkat dari masalah yang ada seperti lemahnya ekonomi di lini petani, notaben nya petani sawit dan karet. “Ada alihfungsi lahan, ini adalah solusi yang tepat, ada keanekaragaman tenaman, ayo kita mulai dari tanaman yang menjadi konsumsi lokal, harga tidak terpengaruh dengan politik juga dunia luar, banyak petani yang nyaman menanam tanaman selain sawit,” kata Sudarwanto. Menurutnya, Jika alih fungsi lahan dijadikan keanekaragaman tanaman yakinlah pasti banyak petani maju, meningkatkan SDM para petani. Banyak kegiatan untuk meningkatkan SDM yang semuanya di dukung oleh Bupati Labuhanbatu. Sedangkan Wakil Ketua KTNA Provsu Labuhanbatu H. Raya Pasaribu mengatakan, bahwa Kabupaten Labuhanbatu masuk peringkat ke 4 menurut penghasilan pertanian untuk tingkat Provinsi tetapi, gerakan pertaniannya menurun ke peringkat 29 karena banyak masyarakat Labuhanbatu yang terlena dengan pertanian sawit. Ini adalah forum kita berdialog antara Bupati dan petani agar KTNA bisa berfungsi dan bermanfaat dengan baik. KTNA ini adalah organisasi vertikal, mulai dari pusat sampai ke desa-desa merupakan salah satu organisasi petani yang difasilitasi pemerintah, jelas Raya Pasaribu. [ Red/Akt-01 ] Aktual News
Sumber: