Misteri Pembunuhan Jurnalis Ayub: Konflik Lahan di Tamansari Berujung Maut?
--
Bogor, Aktualnews – Sebuah tragedi mengguncang dunia jurnalistik dan warga Tamansari, Bogor, ketika Ayub (44), seorang jurnalis yang dikenal kritis, tewas secara mengenaskan akibat serangan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di area proyek Perumahan Tamansari Garden. Insiden berdarah ini memicu pertanyaan besar: Apakah ada motif tersembunyi di balik kematian Ayub, selain sekadar konflik lahan?
Pada malam nahas 6 November 2025, sekitar 30 orang dengan senjata tajam dan dua orang bersenjata api laras panjang menyerbu area proyek yang dijaga Ayub dan rekan-rekannya. Serangan mendadak itu melukai empat penjaga, namun Ayub menjadi sasaran utama dengan luka parah di kepala. Setelah berjuang nyawa selama beberapa hari di RS Ummi Bogor, Ayub akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (12/11) malam.
BACA JUGA:Kasus Kades Cikuda: Pemkab Bogor Ambil Tindakan Tegas, Pemberhentian Sementara Diproses
"Kami akan mengusut tuntas kasus ini hingga menemukan titik terang," tegas Iptu Tirta, Kanit II Reskrim Polres Bogor, usai otopsi di RS Polri Kramat Jati. Polisi masih menyelidiki motif penyerangan, namun dugaan kuat mengarah pada sengketa lahan yang melibatkan PT Prima Mustika Candra (PMC) dan kelompok warga setempat.
Kamal, koordinator lapangan PT PMC, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, sempat terjadi ketegangan dengan sekelompok warga di Desa Sukaluyu. "Mereka datang dengan nada ancaman. Malamnya, puluhan orang bersenjata menyerang kami tanpa ampun," ujarnya.
Kematian Ayub bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan rekan-rekannya, tetapi juga pukulan telak bagi kebebasan pers di Bogor. Ayub dikenal sebagai jurnalis yang berani mengangkat isu-isu sensitif dan vokal dalam menyuarakan kebenaran. Kalangan jurnalis mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menyeret para pelaku ke pengadilan.
"Ayub adalah suara kami. Kami tidak akan membiarkan kasus ini ditutupi," seru seorang jurnalis senior dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga korban meminta agar kasus ini ditangani langsung oleh Polda Jawa Barat, mengingat adanya indikasi keterlibatan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan. Mereka khawatir kasus ini akan menguap jika hanya ditangani oleh Polres Bogor.
"Kami ingin keadilan ditegakkan. Ayub adalah tulang punggung keluarga. Siapa yang akan bertanggung jawab atas nasib kami sekarang?" ratap istri Ayub dengan pilu.
Polres Bogor terus memburu para pelaku yang melarikan diri. Penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk mengungkap apakah penyerangan ini telah direncanakan secara matang, dan siapa dalang di balik aksi brutal ini. Masyarakat menanti jawaban pasti: Apakah kematian Ayub hanya sekadar konflik lahan biasa, atau ada motif lain yang lebih gelap?***
- Share
-