Suta Widhya: Tuntutan 17 + 8 Lumayan Untuk Menggapai Kemajuan?
--
Jakarta, AktualNews- Puncak yang memicu kemarahan rakyat adalah dimulai tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan (21) yang dilindas Barracuda pada Kamis (28/8) di bilangan Pejompongan tidak jauh dari titik demo depan Gedung DPR.
Massa mengamuk dimana, mulai menguras harta benda Sahroni, Eko Patrio, Uya Kita, Nafach Urbach, Sri Mulyani. Kemarahan fokus pada semua orang yang memberikan komentar menyakiti. Mulai dari perkataan tolol, meledek joget, menyatakan guru adalah beban hingga keluhan tempat tinggal.
BACA JUGA:Desa Sukadamai Gelar Dialog Interaktif Perkuat Sinergi Pemerintah Desa
Akibat aksi marah masyarakat, maka berlanjut dengan majunya tuntutan rakyat. Namanya Tuntutan 17 + 8. Melihat dari materi yang disampaikan oleh
Tuntutan 17+8 adalah serangkaian tuntutan rakyat Indonesia yang disampaikan melalui protes dari demonstrasi pada Agustus 2025. Tuntutan ini terdiri dari 17 tuntutan jangka pendek yang harus dipenuhi dalam waktu satu minggu dan 8 tuntutan jangka panjang yang harus dipenuhi dalam waktu satu tahun.
Tuntutan Jangka Pendek:
- 1. Penarikan Pasukan dari Penindakan Sipil : Mengeluarkan pasukan dari penindakan sipil dan memastikan tidak ada kriminalisasi terhadap pengunjuk rasa.
- 2. Investigasi Kasus Kekerasan : Membuat komisi investigasi independen untuk kasus kekerasan yang dilakukan polisi.
- 3. Pembekuan Kenaikan Gaji Pejabat : Membekukan kenaikan gaji pejabat dan membatalkan fasilitas baru untuk anggota DPR.
- 4. Transparansi Anggaran : Transparansi publikasi dana dan anggaran DPR.
- 5. Investigasi Pejabat Tidak Etis : Meminta Badan Kehormatan DPR untuk menyelidiki pejabat yang tidak etis.
- 6. Sanksi terhadap Pejabat Tidak Etis : Memberikan sanksi kepada pejabat yang tidak etis.
- Share
-