Sejarah Tahun Baru Islam: Awal Penanggalan Hijriyah dan Maknanya

Sejarah Tahun Baru Islam: Awal Penanggalan Hijriyah dan Maknanya

Kalender Hijriyah--

AktualNews — Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis peredaran matahari, kalender Hijriyah didasarkan pada peredaran bulan. Awal tahun dalam kalender Islam dimulai pada bulan Muharram, dan peristiwa ini menjadi momentum refleksi spiritual dan sejarah perjalanan umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Awal Mula Penanggalan Hijriyah

Tahun Baru Islam merujuk pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M. Meskipun hijrah bukan terjadi tepat pada 1 Muharram, tetapi peristiwa besar ini menjadi tonggak penetapan awal kalender Islam.

Menurut catatan sejarah, kalender Hijriyah baru ditetapkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. Ketika Islam semakin berkembang, muncul kebutuhan untuk memiliki sistem penanggalan yang resmi untuk mencatat berbagai peristiwa penting, termasuk surat-surat resmi negara. Setelah berdiskusi dengan para sahabat, Umar RA menetapkan tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW sebagai awal tahun dalam penanggalan Islam, dan dimulai dari bulan Muharram.

Mengapa Muharram Jadi Bulan Pertama?

Bulan Muharram dipilih sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah bukan karena hijrah terjadi di bulan ini, melainkan karena bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan suci (al-ashur al-hurum) dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 36. Selain itu, Muharram juga merupakan bulan yang penuh keutamaan, sehingga dinilai pantas untuk dijadikan awal tahun baru.

Makna Hijrah dalam Penanggalan

Hijrah tidak sekadar perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga melambangkan perubahan dan transformasi diri. Dengan mengingat hijrah, umat Islam diingatkan untuk terus berjuang meninggalkan keburukan menuju kebaikan, dari kezaliman menuju keadilan, dari syirik menuju tauhid.

 

Perayaan Tahun Baru Islam bukan identik dengan pesta atau kemeriahan duniawi, tetapi lebih bersifat reflektif dan spiritual. Banyak umat Islam memperingatinya dengan berzikir, berdoa, puasa sunah, atau mengikuti kajian keislaman, sebagai bentuk muhasabah diri.

Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan:

- Muharram

- Safar

- Rabiul Awal

Share
Berita Lainnya