Menoreh Prestasi: Refleksi 10 Tahun Perjalanan SMP IT Hayatan Thayyibah Bersama Kepsek Sutrisno

--
Kota Sukabumi, AktualNews – Suasana semarak dan penuh kebanggaan tampak memenuhi Lapangan Aula Sekolah SMP IT Hayatan Thayyibah (Hatoy), Kamis (10/04/2025).
Mulai dari masyarakat sekitar, tamu undangan, pejabat pemerintahan, artis ibukota, hingga insan media, berkumpul untuk merayakan momen istimewa: Milad ke-10 SMP IT Hatoy.
Dalam momentum yang bertepatan dengan HUT Kota Sukabumi ke-111 dan HUT Indosiar ke-30, SMP IT Hatoy dipercaya sebagai Sekolah Percontohan Daerah Khusus Lingkungan (DKL) oleh Pemkot Sukabumi. Kegiatan simbolis penanaman pohon pun dilakukan sebagai langkah nyata menjaga lingkungan dari abrasi, erosi, dan banjir.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi, Artis Nasional Desy Ratnasari, serta Dirut SCTV-Indosiar Imam Sudjarwo. Suasana penuh apresiasi dan refleksi semakin menguat ketika Kepala Sekolah Sutrisno, M.Pd., M.Ak., berbagi kisah perjalanan 10 tahun sekolah tersebut dalam wawancara khusus bersama awak media.
“Perjalanan ini sangat panjang dan penuh haru. Perjuangan kami bersama Yayasan, guru-guru, siswa, serta para orang tua tidaklah mudah. Tapi Alhamdulillah, kini kami bisa berdiri dengan bangga, membawa nama baik sekolah hingga ke tingkat nasional bahkan internasional,” ungkap Sutrisno.
Prestasi siswa-siswi SMP IT Hatoy memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mulai dari keilmuan seperti IPA, IPS, dan Matematika, hingga bidang olahraga dan seni seperti atletik dan kaligrafi, sekolah ini telah menorehkan berbagai penghargaan. Bahkan ekskul Pramuka menjadi unggulan yang telah membawa siswa ke ajang internasional di Korea Selatan.
SMP IT Hatoy juga dikenal karena fokus pada pendidikan karakter. Sutrisno menyampaikan bahwa selain pembelajaran akademik dan keagamaan, sekolah ini menanamkan nilai-nilai karakter yang kuat melalui program Character Building. Menariknya, tahun ini mereka meluncurkan program lanjutan yaitu Character Manner, yang bertujuan menumbuhkan tata krama, adab, serta sikap sopan santun siswa.
“Kami ingin melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral dan adab yang baik. Ini penting untuk masa depan bangsa,” tutur Sutrisno.
Dengan kuota terbatas 25 siswa per kelas, kualitas pendidikan benar-benar dijaga. Tidak heran, PPDB 2025 sudah penuh sejak awal tahun. Kepercayaan masyarakat pada SMP IT Hatoy terus meningkat karena komitmennya terhadap pendidikan berkualitas dan pembentukan karakter siswa.
Di akhir wawancara, Sutrisno menegaskan kembali visinya:
“Kami tidak sekadar sekolah. Di sini adalah tempat di mana bakat ditempa, ilmu dipupuk, dan mimpi dikejar. Kami ingin tinggalkan jejak yang membahagiakan.***
Sumber: