UGM Siap Menghadapi Gugatan Kelas Atas Dugaan Ijasah Palsu Jokowi?

UGM Siap Menghadapi Gugatan Kelas Atas Dugaan Ijasah Palsu Jokowi?

Ilustrasi/Tribun Medan.--

Jakarta, AktualNews- Genderang perang telah ditabuh oleh alumni Universitas Gajah Mada Rismon Hasiholan Sianipar. Motifnya untuk menyelamatkan sekaligus membersihkan nama baik UGM dari noda pekat ijazah palsu Jokowi. Rismon berani menegaskan 100 miliar % ijazah Jokowi palsu, juga meminta jajaran pejabat UGM jujur dan mengungkap itu.

Namun demikian Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, mencoba pasang badan untuk Jokowi, setelah ijazah palsu dan skripsi Jokowi ditelanjangi oleh ahli forensik digital, Rismon Hasiholan Sianipar. Padahal, Rismon sendiri juga alumni UGM. Sehingga dikuatirkan UGM akan menghadapi Gugatan Kelas ( Class Action) masyarakat di Pengadilan Negeri Yogyakarta. 

BACA JUGA:Ada Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut

Oleh Rismon kepalsuan ijazah Jokowi diungkap berupa font Times New Roman  pada ijazah dan skripsi Jokowi oleh Sigit  dibantah. Terlihat bantahan Sigit terlalu naif dan dangkal, untuk ukuran klarifikasi yang dikeluarkan otoritas sekelas seorang Dekan UGM.

Bantahan Sigit Sunarta yang diduga 'memakai tangan' tukang jilid skripsi, dibungkam oleh Rismon Hasiholan Sianipar dan Tamim Pardede. Serta merta Sigit bertekuk lutut tidak mampu mempertahankan argumentasi terkait Font Times New Roman lazim digunakan untuk skripsi mahasiswa UGM di tahun 1985 an.

Sebenarnya, metode  untuk membantah tuduhan ijazah palsu Jokowi bukan hanya dengan menghadirkan ijazah aslinya, lalu melakukan tes karbon.Tapi ada cara lain, antara lain membuka arsip saat Jokowi bekerja sebagai Walikota Solo selama 7 tahun (2005-2012).Dokumentasi surat-menyurat yang konon memakai gelar "Drs". 

BACA JUGA:Benarkah Jokowi Semakin Lumpuh? Konon Sidang Perdana G30S/JOKOWI Digelar 8 Oktober 2024

Jokowi tidak akan pernah mampu menghadirkan ijazah aslinya. Yang terlihat sibuk, malah orang-orang yang mengaku teman Jokowi dan institusi UGM dalam melindungi Jokowi. Apakah mereka membantu sukarela? Tidak mungkin. Karena ada yang mendapat jabatan atas jasa membantu Jokowi membohongi rakyat Indonesia.***

Sumber: