Kerusakan Lingkungan di Kawasan Puncak Bogor Sebabkan Lonsor dan Banjir hingga Jakarta

Wahyudin, Direktur eksekutif Walhi jabar--
lingkungan di kawasan Puncak. Namun, kepentingan ekonomi jangka pendek seringkali mengalahkan pertimbangan keberlanjutan jangka panjang.
BACA JUGA:Fufufafa mau sok-sokan Pencitraan Tinjau Banjir, malah merepotkan
Menurutnya, bencana ini seharusnya menjadi titik balik dalam pengelolaan kawasan Puncak. Restorasi ekosistem, pengetatan
izin pembangunan, dan penegakan hukum terhadap pelaku perusak lingkungan harus menjadi prioritas utama. Tanpa langkah konkret, banjir bandang seperti ini hanya menunggu waktu untuk terulang kembali, mungkin dengan skala yang lebih besar dan dampak yang lebih menghancurkan.
Wahyudin menegaskan sikap Walhi Jawa Barat mendesak pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bupati Bogor untuk segera Melakukan evaluasi secara konfrehensip dan transparan atas segala kegiatan yang ada baik dari mulai bisnis property, pengembangan wisata serta kegiatan tambang di kawasan puncak dan bogor raya yang
mempengaruhi terhadap kerusakan ekositem Das Ciliwung. Penguasaan Lahan yang sudah habis ijinnya tidak di komersilkan dalam arti kata tidak di jadikan kegiatan untuk pengembangan HGB, IUP, IMB hingga Ijin pengebang wisata.
"Tertibkan segera bangunan-bangunan liar yang marak di bangun di kawasan puncak, selain tidak berijin menyalahi perutaran penataan ruang wilayah. Stop mengeluarkan ijin-ijin usaha di kawasan puncak mengingat puncak memiliki fungsi penting sebagai paku bumi untuk tiga Kabupaten yakni Kab.Cianjur, Kab.Bogor dan Kab.Sukabumi. Tidak secara tegas pelaku-pelaku yang tidak taat dan tidak patuh terhadap ketentuan kebijakan yang ada dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berikans sangsi tegas sebagai wujud nyata dari keseriusan pemerintah," tutupnya.***
Sumber: