Mengenal Media Edukasi Antikorupsi, KPK Ajak Delegasi ASEAN-PAC Nobar Film

Mengenal Media Edukasi Antikorupsi, KPK Ajak Delegasi ASEAN-PAC Nobar Film

--

Bali, AktualNews – Dalam rangka memeriahkan pertemuan Pimpinan Lembaga Antikorupsi Negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN-PAC) ke-20 di Bali, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar program International Film Screening dan diskusi Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST). Agenda ini untuk saling memperkenalkan pemanfaatan film sebagai media edukasi antikorupsi kepada delegasi negara anggota ASEAN-PAC.

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menuturkan bahwa film memiliki peran penting sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral, termasuk perjuangan melawan korupsi. Dalam konteks ini, Alex menyatakan bahwa film bukan hanya sebagai alat hiburan, tetapi juga media pendidikan dan kampanye yang dapat menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

“Film memiliki kekuatan unik untuk menyampaikan pesan moral secara mendalam tanpa terkesan menggurui. Melalui acara ini, kita berharap negara-negara ASEAN-PAC yang hadir juga dapat berbagi praktik baik tentang pemanfaatan film untuk melakukan pendidikan antikorupsi. Mari kita wujudkan perubahan melalui kekuatan cerita dan bersama-sama kita ciptakan budaya kehidupan berintegritas di Asia Tenggara,” ungkap Alex, saat membuka kegiatan yang dilaksanakan di Ballroom Bali Beach Convention, Sanur, Bali, Rabu (4/12).

Lebih lanjut, Alex menjelaskan bahwa film dapat memuat pesan yang mengajarkan nilai-nilai integritas sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberantasan korupsi. Nilai-nilai seperti kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, keberanian, kesederhanaan, kepedulian, kedisiplinan, keadilan, dan kerja keras dapat disampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan menarik.

BACA JUGA:Buka Pertemuan ASEAN-PAC Ke-20, KPK Ungkap Pentingnya Kolaborasi Pemberantasan Korupsi Berbasis Teknologi

“Sebagai bangsa yang terus berupaya memberantas korupsi, kita membutuhkan berbagai pendekatan kreatif, salah satunya melalui karya seni seperti film. Dengan visual dan narasi yang kuat, film dapat menggambarkan dampak negatif dari perilaku koruptif serta menunjukkan pentingnya peran setiap individu dalam menjaga integritas,” terang Alex 

BACA JUGA:Workshop KPK-UNODC, Delegasi ASEAN-PAC Bahas Implementasi UNCAC

Tahun 2024, ACFFEST mengangkat tema “Satu Dekade Berkarya: Berantas Korupsi Lewat Seni” dengan fokus pada peningkatan kapasitas industri perfilman daerah dan aksesibilitas film bertema antikorupsi di masyarakat. Ke depannya, KPK berharap agar ACFFEST dapat memperluas jangkauannya, dengan mengadakan kompetisi film pendek berskala Asia Tenggara.

“Kami berharap negara-negara anggota ASEAN-PAC dapat berkontribusi dalam kompetisi film di tingkat regional dengan membantu menyebarluaskan informasi dan juga mengirimkan film-film pendek bertema nilai antikorupsi. Kolaborasi ini akan menjadi langkah besar dalam menciptakan budaya kehidupan berintegritas di Asia Tenggara,” ungkap Alex.

*Film Antikorupsi Karya Negara ASEAN*

International Film Screening ACFFEST tahun 2024 menayangkan 6 film antikorupsi dari negara-negara anggota ASEAN, di antaranya Indonesia, Singapura, Thailand, Myanmar, Malaysia, dan Filipina. Film-film yang ditayangkan memiliki beragam pesan terkait dengan perilaku koruptif, seperti keserakahan, ketidakadilan, dan kebohongan. 

Film-film ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam menggerakkan perjuangan melawan korupsi di kawasan Asia Tenggara. Penayangan film ini mendapat antusiasme dan respons positif dari delegasi ASEAN-PAC asal Singapura, Chua Mei Xuan.

BACA JUGA:KPK Paparkan Inovasi Teknologi e-LHKPN di Forum ASEAN-PAC

Sumber: