KPK Ajak Pemuda Perangi Politik Uang dalam Pilkada 2024 lewat 'Hajar Serangan Fajar'

KPK Ajak Pemuda Perangi Politik Uang dalam Pilkada 2024 lewat 'Hajar Serangan Fajar'

--

Jakarta, AktualNews -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar talkshow bertajuk "Hajar Serangan Fajar" di M Bloc Live House, Jakarta, pada Kamis (24/10). Kegiatan ini mengajak pemuda untuk berperan aktif dalam Pemilu dan Pilkada 2024 serta mencegah praktik politik uang yang dapat merusak demokrasi.

Direktur Sosialisasi dan Kampanye (Soskam) Antikorupsi KPK, Amir Arief, menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga integritas penyelenggaraan pemilu. "Kesuksesan Pemilu 2024 adalah kunci masa depan bangsa, dan partisipasi pemuda sangat penting untuk memastikan jalannya pemerintahan yang bersih dan berintegritas," ungkap Amir.

*Pemuda: Sasaran Penting dalam Politik*

Amir menjelaskan bahwa pemuda sering menjadi target dalam kampanye politik, terutama melalui praktik politik uang. Hal ini menjadi perhatian serius karena dapat menggeser fungsi pemilu dari membangun legitimasi dan akuntabilitas menjadi ajang komersialisasi jabatan politik. 

“Kami mengajak pemuda untuk tidak memperjualbelikan suara mereka dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan pemilu yang jujur dan adil," tegasnya.

Pemuda memiliki potensi besar menjadi agen perubahan dalam proses demokrasi. Namun, Amir mengingatkan bahwa pemahaman politik yang belum matang bisa menjadikan mereka korban pelanggaran pemilu. Oleh karena itu, KPK berharap kampanye ini bisa membangun kesadaran kritis di kalangan pemuda.

BACA JUGA:KPK Tingkatkan Kapasitas Dosen untuk Perluas Pendidikan Antikorupsi di Sulawesi

Kampanye 'Hajar Serangan Fajar' bertujuan mendorong pemuda untuk membantu KPK membangun fondasi antikorupsi di masyarakat. Dengan berpartisipasi aktif, pemuda diharapkan mampu memilih pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan yang hanya mencari keuntungan pribadi. "Pemuda harus cerdas dalam menilai calon pemimpin yang memiliki komitmen nyata terhadap pembangunan dan aspirasi rakyat," tambah Amir.

*Dukungan Internasional dari UNODC*

Pada kesempatan yang sama, Officer in Charge Head of Office UNODC Indonesia, Zoelda Pitaloka Anderton, menekankan bahwa politik uang merupakan ancaman serius bagi demokrasi. "Melalui kampanye ini, kita bisa memerangi politik uang dan mendorong reformasi antikorupsi," ujarnya. Zoelda juga menyebutkan bahwa UNODC aktif mempromosikan pendidikan dan pemberdayaan pemuda sebagai kunci pencegahan korupsi di masa depan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Satuan Tugas Kampanye Direktorat Soskam KPK, Dotty Rahmatiasih; Anti-Corruption National Programme Coordinator UNODC, Putri Wijayanti; dan perwakilan komunitas pemuda DKI Jakarta. Mereka bersama-sama menegaskan pentingnya peran pemuda dalam menciptakan Pilkada 2024 yang bersih dari praktik korupsi.

*Pemuda dan Data Korupsi Politik*

Kampanye ‘Hajar Serangan Fajar’ menjadi perwujudan dari hasil kajian yang dilakukan KPK mengenai potensi korupsi pada gelaran pemilu. Hasil kajian tahun 2018 mengungkap fakta bahwa sebanyak 95% menjatuhkan pilihannya karena melihat dari uangnya, 72,4% media sosial, dan 69,6% popularitas.

Hal ini dikuatkan oleh hasil kajian KPK terkait politik uang, yang menjelaskan bahwa sebanyak 72% pemilih menerima politik uang. Setelah dibedah, sebanyak 82% penerimanya adalah perempuan dengan rentang usia di atas 35 tahun. Faktor terbesar perempuan menerima politik uang tersebut karena faktor ekonomi, tekanan dari pihak lain, permisif terhadap sanksi, dan tidak tahu tentang politik uang.

Sumber: