Arisan Piliang Bertahan Sejak 1970 Hingga Ini Hari
--
Jakarta, AktualNews-Angku Fu ( drs.Mustafa Kamal Nusi) adalah pelopor arisan Piliang yang dimulai sejak 1970. Kini arisan dari Suku Piliang yang berada di Nagari Maninjau, Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat masih tetap eksis.
Mulai arisan masih Rp. 10.000 saat berdiri per orang kini sudah Rp. 250.000 -- termasuk uang makan (Rp.40.000) dan uang sosial (Rp.10.000).
"Uang sosial itu untuk bila keperluan sumbangan atau uang uang simpati kepada anggota keluarga yang kesusahan. Sedangkan uang makan yang Rp. 40.000 dianggap memadai mengganti biaya konsumsi, " ujar Gautami, tuan rumah Arisan Piliang, Minggu (6/10) di Puri Megah, Cipondoh, Tangerang, Banten.
Selain tuan rumah, Gautami juga menjabat sebagai Bendahara Arisan Piliang. Ketua Arisan Piliang Dedi Edward yang hingga berita ini diturunkan belum hadir.
BACA JUGA:Yatno: Bakso Buatan Wonogiri Paling Enak Tingkat Dunia
"Sejak 2022 tidak dikenal lagi istilah "bunga" atau beban biaya. Tapi, uang sukarela. Misalnya, dulu pinjam Rp. 1.000.000 maka yang diterima hanya Rp. 950.000 dan bayar per bulan Rp. 100.000 selama 10 bulan."Kata Reni Lakhsmi sebagai Bendahara Tabungan.
Menurut Reni sejak tahun 2022 "uang sukarela" dipakai untuk para peminjam yang mengajukan pinjaman. Berapa kesukarelaan yang diberikan kepada paguyuban ini, maka itulah yang diterima oleh komunitas suku Piliang yang ada di Jakarta.
Dari 12 KK dengan 39 orang para penabung yang berasal dari putra-purtri Piliang ini, maka dapat dipastikan kelompok paling bertahan lebih setengah abad.
BACA JUGA:Bawal Bakar Paling Enak Sedunia Ada di Warung Nasi Kapau Mataraman Raya
"Arisan Abo Saleh saja sudah tumpas karena tidak lagi bertahan dan bubar. Ini contoh bahwa tidak mudah mempertahankan yang ada. Padahal keturunan Abo Saleh lahir lebih belakangan dari Arisan Piliang dan tumpas lebih dulu," tutup Reni.
Sumber: