Narasi Warga Jakarta Yang Tolak Rekam Digital Cagub

Narasi Warga Jakarta Yang Tolak Rekam Digital Cagub

Ilustrasi warga Jakarta/Akurat.co--

Jakarta, AktualNews-Beredar narasi yang menolak rekam digital dari salah satu calon Cagub DKI Jakarta. Yang bersangkutan merasa perlu jujur ungkapkan kata hati nya. Begini bila ditulis:

"Gua orang Betawi, Gua orang Jakarta, gua najis gua milih orang yang sudah menjelekin Jakarta. Yang udah menghina Warga Jakarta, yang mudah jelekin kita. 

Persija juga hidup tuh nggak semua nafik  itu bro jejak digital itu kejam. Rekam jejak kita semua itu ada di dunia maya di sosmed sampai segitunya nyari pekerjaan ya. Bahasa kasarnya, lu udah berak ya tapi nggak lu cebok tuh. Nggak nggak lu bersihin tuh.

BACA JUGA:Goblok Massal Berasal Dari Ucapan Sejak Kecil

Nah Lu makan tuh. Kalau gua sama keluarga udah sepakat. Nanti pada saat Pilkada DKI itu bener gua coblos semua. Buat coblos, kalau ada yang bilang Bang nanti suara lu bisa diambil sama orang. 

Biarin aja lebih bahaya kalau kita nggak datang ke TPS. Terus akhirnya suara kita kosong. Jadi surat suaranya itu nggak terpakai nantinya bakalan dicoblos itu sama mereka mereka orang.

Mendingan kita datang ke TPS. Kita coblos semuanya, misalkan ada di satu TPS ada 200 suara nah. Berarti ada 200 surat suara tuh yang harus dicoblos sesuai dengan DPT kemudian ada data tambahan juga. 

Kalau kemarin itu sekitar 2 persen atau 3 persen dari jumlah kalau misalkan 200 ya bisa jadi tambahannya 4 atau 5 surat suara kan lumayan kalau misalkan kita datang ke TPS terus kita coblos nih tiga-tiganya coblos lah semuanya. 

Taruhlah Nggak usah sampai 200 lah 150 aja yang nyoblos semuanya ke per TPS dari 200 itu belum ditambah sama suara tambahan itu udah berapa persen tuh suara kita ya kan itu nggak bisa tuh di manipulasi lebihnya nyesek lagi. 

Kalau itu yang tadi gue bilang kalau Lu nggak datang ke BPS surat suara itu kosong kayak dicoblos sama mereka mereka. Dicoblos ntar diantara 3 orang itu ya gue sih naudzuubilalahmind zalik, najis.

Mendingan gue datang gue coblos semuanya. Biarin lu bikin peraturan sendiri kan pemerintah partai-partai lu usung orang-orang yang bukan dari kemauan rakyat. 

Kemauan bawah sekarang rakyat harus berani melawan dengan datang ke TPS coblos coblos semua paslon yang ada di surat suara Pilkada DKI Jakarta.  Yaitu bentuk perlawanan kami terhadap dinasti politik.

Yang kalau buat demokrasi sudah kalian hancurkan yaitu perlawanan kami jadi mari kita berbondong-bondong datang ke TPS nyoblos semua pasion yang ada Surat Suara.

Untuk pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta dan gue tidak mau memilih orang yang sudah menghina Warga Jakarta karena gua orang Jakarta gua orang Betawi dan gua lagi gua sangat terhina kalau ada yang memimpin DKI Jakarta itu dulu sudah menghilang Jakarta sudah menghina warga DKI Jakarta. 

Sumber: