Terimakasih Muhamaddiyah: Anda Lebih Hebat Dari Rezim

Terimakasih Muhamaddiyah: Anda Lebih Hebat Dari Rezim

Foto/deticom--

Kyai Ahmad Dahlan juga berdakwah temasuk melalui tulisan - tulisnya di media masa. Muhamaddiyah pun didirikan majalah bernama suara Muhamaddiyah pada  tahun 1915 Suara Muhamaddiyah. Ini adalah majalah tertua di Indonesia yang pernah terbit dan tidak pernah berhenti terbit hingga saat ini.

 Semangat pembaruan Kyai Haji Ahmad Dahlan yang sering dijuluki Sang Pencerah ternyata mendapatkan sambutan luar biasa. Muhamaddiyah menjadi tempat  berkumpulnya para filantrofi muslim yang rela mewakafkan harta tanahnya  maupun ilmunya untuk dikelola Muhamaddiyah. Soal wakaf dan zakat adalah soal kepercayaan dan hal itulah  yang dijaga betul oleh Muhamaddiyah. Kepercayaan dalam pengelolaan aset wakaf dan zakat para donatur itu pula lah yang menjadi  kunci  berkembangnya  pesatnya organisasi Muhamaddiyah.

 Pendidikan yang membentuk logika berfikir yang kemudian akan menjadikan  output  berupa akhlak dan adab adalah mottonya Muhamaddiyah sesuai juga dengan penggalan kata-kata Kyai Haji Ahmad Dahlan yang populer teladan yang baik adalah khotbah yang paling jitu sekali  teladan yang baik adalah khotbah yang  paling jitu itu bukan kata kata tapi perilaku. 

Baru-baru ini Muhamaddiyah juga merambah bidang perhotelan dengan mendirikan suara Muhamaddiyah tower dan konvension di  Jogjakarta. Hotel ini dibangun secara mandiri tanpa  sepeserpun hutang dari bank. Langkah ini menandai dimulai nya dakwah Muhamaddiyah di bidang ekonomi setelah menjadi pioner di bidang pendidikan dan karakter building. 

Tampaknya Muhamaddiyah juga ingin menjadi  roll model dalam membangun sarana umum. Pembangunan yang tidak mengandalkan hutang termasuk investasi asing. 

BACA JUGA:Ade Sukaryati: Pemegang Keuangan Harus Jujur dan Bersih

Muhamaddiyah bisa membangun dengan sistem yang baik. Muhamaddiyah menganut filosofi Islam  yang  kuat memberi lebih baik dari pada menerima. Alih-alih meminta bantuan pemerintah, Muhamaddiyah  justru banyak memberikan bantuan kepada negara. 

BPJS badan penjamin kesehatan milik  pemerintah  justru berhutang kepada Rumah Sakit Muhamaddiyah lebih dari lima ratus Milyar rupiah dan Muhamaddiyah tidak ngotot menagih. 

Suara kecil dari kampung Kauman itu kini telah mendunia. Kyai Haji Ahmad Dahlan kiai dan  pedagang batik yang egaliter itu telah betul - betul membawa perubahan besar dan fenomenal bukan hanya untuk masyarakat di sekitarnya di sekitarnya namun untuk Indonesia juga untuk dunia.***

Sekjen Koalisi Pembela Konstitusi dan Kebenaran (KP-K&K) SUTA WIDHYA SH

Sumber: