Dilema Ondel-Ondel: Pelestarian Budaya atau Gangguan Ketertiban?

Dilema Ondel-Ondel: Pelestarian Budaya atau Gangguan Ketertiban?

Pengamen Ondel-ondel di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur/Nurhanifah--

Kebijakan pemerintah yang melarang pengamen ondel-ondel di jalanan semakin memperparah situasi. Aku memahami kekhawatiran pemerintah tentang penurunan nilai budaya Betawi dan potensi gangguan ketertiban umum. Namun, di sisi lain, aku juga melihatnya sebagai upaya para pengamen untuk melestarikan budaya Betawi di tengah keterbatasan.

Bagaimana nasib ondel-ondel ke depannya? Apakah akan terus terpinggirkan dan terancam punah? Ataukah akan ada solusi yang dapat membantu untuk terus melestarikan budaya Betawi tanpa melanggar aturan?

Untungnya, kini situasinya mulai membaik. Pemerintah menunjukkan komitmennya untuk melestarikan budaya Betawi dengan tetap menggunakan Ondel-Ondel dalam berbagai acara di Jakarta. Hal ini membuka harapan baru bagi para pengrajin dan pengamen Ondel-Ondel untuk terus berkarya dan melestarikan warisan budaya bangsa ini.

BACA JUGA:Sabrine Olivia Ajak Kaum Muda Mencintai Lingkungan Dengan Menanam Pohon

Kisah Ondel-Ondel membuka mata kita terhadap kenyataan pahit yang dihadapi para budayawan di tengah modernisasi. Keberadaan mereka bukan hanya tentang hiburan semata, tetapi juga tentang pelestarian budaya bangsa yang tak tergantikan.

Marilah kita bersama-sama mencari solusi yang tepat agar Ondel-Ondel dapat terus menari di jalanan Jakarta, membawa keceriaan dan melestarikan budaya Betawi yang kaya dan penuh warna. Kita harus bahu-membahu membantu para pengrajin dan pengamen Ondel-Ondel agar mereka dapat terus berkarya dan melestarikan warisan budaya bangsa ini.***

 

Penulis : Nurhanifah mahasiwa Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta

Sumber: