Tuduhan Gielbran Ketua BEM UGM ke Jokowi Dibalas Ucapan Tenang-tenang Kami Ingatkan Kudu Ada Etika Sopan Santu
foto : merdeka.com--
Jakarta, AktualNews -Demi memperlihatkan sikap demokrasi, Pesiden Joko Widodo (Jokowi) merespon gelar “alumnus paling memalukan” yang menyematkan dirinya pada gelar tidak terhormat. Adakah ia marah? Tentu tidak.
Seperti kita tahu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam diskusi publik dan mimbar bebas di Bundaran UGM memberikan gelar yang tidak biasa tersebut.
BACA JUGA:Intan Pariwara Group Umumkan Transformasi Usahanya dan Akuisisi Strategis Jelajah Ilmu
Jokowi menilai pernyataan tersebut merupakan bagian dari proses demokrasi. Dalam proses demokrasi, boleh-boleh saja, kesan Jokowi usai meresmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Jakarta, Senin 11 Desember 2023
Tidak lupa Jokowi ingatkan proses demokrasi sebaiknya tetap dilakukan dengan memperhatikan etika, apalagi Indonesia memiliki budaya ketimuran yang penuh dengan sopan santun. Jokowi mengingatkan perlu adanya etika dan sopan santun ketimuran.
BACA JUGA:Pulau Kelapa Agrowisata Baru di Desa Dawung Matesih Diresmikan Bupati Karanganyar
Jokowi memang hebat, ia bijak dalam memberikan nasehat kepada orang lain. Sayang ia lupa, apakah fenomena masuknya Gibran sebagai Cawapres via pintu paman MK bisa dinilai penuh dengan etika? Inilah yang perlu diamati.
Kita berindah-indah dalam berkata. Padahal sering keingkaran itu diucap. "Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu me nga takan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS ash-Shaff: 2-3).***
Sumber: