Israel Serang Ambulan di Dekat Rumah Sakit, 15 Orang Tewas dan 60 Luka-luka

Israel Serang Ambulan di Dekat Rumah Sakit, 15 Orang Tewas dan 60 Luka-luka

Ilustrasi/Pixabay --

Jakarta, AktualNews- Dikutip dari Kantor Berita Reuters  mengabarkan situasi  konflik Israel-Palestina mengatakan Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 8.796 warga Palestina termasuk 3.648 anak-anak tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Informasi yang kami himpun dilansir dari Harian Bogor Raya situasi terkini Israel menyerang sebuah Ambulans di dekat rumah sakit di Gaza pada Jum'at kemarin 3 Nomor 2023 dalam sebuah serangan yang dilakukan Israel menurutnya menyasar para militan.

Sementara itu Benjamin Netanyahu Perdana menolak seruan Washington untuk menghentikan pertempuran kecuali sandra  yang ditahan Hamas dibebaskan dilansir dari Antara.

BACA JUGA:Pengadilan Israel Menolak Amnesty International karena Kurangnya Bukti

Melihat hal itu Pemimpin Hizbullah Lebanon memperingatkan keras Israel dan AS mengenai potensi perang regional, ia mengatakan pertempuran di perbatasan Israel -Libanon dapat meningkat lebih jauh  jauh dan ini mengisyaratkan kelompoknya yang mendapat dukungan Iran siap menghadapi kapal perang AS di wilayah tersebut.

Tekad Israel untuk menghacurkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza Palestina kian gencar, serangan Israel dari darat dan udara sehingga mengkhawatirkan global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Kondisi terkini menurut kantor berita Reuters Gaza mengalami kelangkaan persediaan makanan dan layanan medis terhenti dan 15 orang tewas serta 60 orang luka-luka saat Israel menyerang bagian dari konvoi di rumah sakit terbesar di Gaza, al- Shifa.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dalam pidato pertamanya sejak 7 Oktober, memperingatkan AS bahwa konflik dapat meluas jika Israel tidak menghentikan serangannya terhadap Gaza.

Lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza kini berlindung di fasilitas badan pengungsi Palestina PBB, dengan air dan makanan yang tidak mencukupi, kata empat badan PBB dalam pernyataan bersama.***

Sumber: